Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu kebutuhan bangsa yang ingin maju, karena keyakinan, bahwa pendidikan yang bermutu dapat menunjang pembangunan di segala bidang. Oleh karena itu, pendidikan perlu mendapat perhatian yang besar agar tidak mengalami ketinggalan di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang mutlak diperlukan untuk mempercepat pembangunan.
Untuk menghadapi perubahan tersebut Perguruan Tinggi haruslah melakukan perbaikan peningkatan mutu melalui strategi pembenahan kurikulum, pembelajaran bermutu, pengelolaan dengan manajemen yang professional, adaptif dan responsif agar menghasilkan kualitas lulusan yang memiliki akhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin, bertanggungjawab, berketerampilan serta menguasai IPTEK.
Untuk mewujudkan peningkatan mutu perguruan tinggi secara berkelanjutan maka diperlukan political will dan komitmen yang kuat dari semua unsur pimpinan lembaga pendidikan yang memberi kepuasaan bagi pelanggannya. Untuk itu, peningkatan mutu pendidikan di perguruan tinggi merupakan urgensi yang mendesak untuk segera dilakukan perbaikan.
Peningkatan mutu itu pada dasarnya dapat dilakukan dengan strategi merubah salah satu dari subsistem : manusia, struktur, teknologi, dan proses organisasi. Pendidikan dan dunia kerja bukan hanya untuk menyiapkan lulusan yang siap kerja karena memiliki keterampilan atau keahlian yang dibutuhkan dunia industri.
Perguruan tinggi mesti juga melatih lulusan untuk mampu mandiri menjadi wirausaha yang membuka lapangan kerja bagi dirinya maupun orang lain. Pendidikandan dunia kerja jadi fokus yang penting saat ini. Untuk mewujudkannya, perlu sinergi dengan banyak pihak.
Strategi peningkatan lulusan bermutu di perguruan tinggi, Perubahan itu dilakukan pada subsistem manusia dan teknologi, yang meliputi: (1) mahasiswa yang di didik; (2) dosen sebagai pendidik dan pengajar; dan (3) sarana dan prasarana.
Membangun kualitas perguruan tinggi (kampus) merupakan tugas seluruh pemangku kepentingan di Perguruan Tinggi, baik negeri maupun swasta. Yayasan, pimpinan, dan civitas akademika. Berangkat dari pentingnya hal tersebut, semua unsur di dalam perguruan tinggi harus berkomitmen agar kondisi penjaminan mutu dapat berjalan dengan baik.
Selama ini masih banyak yang beranggapan bahwa indikator mutu perguruan tinggi dilihat dari IPK lulusannya. Dalam hal tersebut, kembali mempertanyakan korelasi antara ipk mahasiswa dengan mutu perguruan tingginya.
Mutu perguruan tinggi harus terus menerus diperbaiki, dan seluruh pelaku pendidikan tinggi harus berani melakukan evaluasi diri agar menghasilkan lulusan yang lebih baik dan berkompeten, dan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Disisi lain, peningkatan mutu tidak hanya dengan mengisi borang saja, namun juga dengan meningkatkan mutu internalnya melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). SPMI perlu diimplementasikan dan diperkuat untuk mengembangkan budaya mutu, agar akreditasi yang dipotret oleh BAN-PT sudah menggambarkan budaya mutu perguruan tinggi tresebut.
Keberhasilan perguruan tinggi sangat ditentukan oleh pengelolaan yang berbasis pada konsep mutu. Mutu bukanlah suatu tujuan melainkan mutu adalah sebuah perjalanan. Mutunya bagus maka hasilnya akhirnya juga bagus. lalu bagaimana membuat kampus yang bermutu ? Ada beberapa ciri sebuah perguruan tinggi dikatakan bermutu, diantaranya yaitu: