Mohon tunggu...
Louis Anasthasya Christyadi
Louis Anasthasya Christyadi Mohon Tunggu... Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa Ilmu Lingkungan UNNES | AI & Environment Enthusiast | Menulis untuk bumi yang lebih hijau dan teknologi yang berkelanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Dorong Kreativitas Siswa, SD Negeri Besani Batang Kembangkan Totebag Ecoprint Ramah Lingkungan untuk Edukasi dan Kepedulian Alam

19 September 2025   12:26 Diperbarui: 19 September 2025   12:26 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret para siswa-siswi program ecoprint (Sumber : Dokumentasi Pribadi/Louis Anasthasya Christyadi)

Batang, 30 Agustus 2025 - - Berangkat dari kepedulian terhadap lingkungan dan upaya menumbuhkan kreativitas siswa, SD Negeri Besani, Batang, mengadakan program inovatif yang memperkenalkan teknik ecoprint. Melalui kegiatan ini, para siswa diajak untuk mengubah totebag putih polos menjadi karya seni unik menggunakan bahan-bahan alami seperti daun dan bunga. Program ini tidak hanya melatih keterampilan motorik, tetapi juga menanamkan pemahaman penting tentang pentingnya menjaga alam sejak dini.


Ecoprint sendiri merupakan sebuah seni mencetak motif pada kain dengan memanfaatkan pigmen alami dari tumbuhan. Prosesnya cukup sederhana namun membutuhkan ketelitian, menjadikannya kegiatan yang menyenangkan sekaligus mendidik bagi anak-anak. Menurut salah satu guru pembimbing, ecoprint dipilih karena metodenya yang ramah lingkungan dan bahan-bahannya mudah didapat di sekitar sekolah.
Proses pembuatannya diawali dengan para siswa menentukan tema, warna, dan suasana yang mereka inginkan. Setelah itu, mereka menyusun daun dan bunga di atas totebag sesuai pola yang diinginkan. Bagian yang paling menarik adalah saat mereka menggunakan palu kayu untuk memukul-mukul dedaunan hingga warna dan bentuknya berpindah ke kain. Aktivitas ini tidak hanya melatih konsentrasi, tetapi juga menjadi media belajar yang praktis dan interaktif.

Setelah semua motif tercetak, totebag tersebut didiamkan selama beberapa waktu agar warna menyatu dengan sempurna. Hasilnya adalah karya seni personal yang unik karena setiap totebag akan memiliki motif yang berbeda, mencerminkan kreativitas dan pilihan siswa masing-masing. Kegiatan ini membuktikan bahwa edukasi lingkungan tidak harus selalu teoritis, tetapi bisa diwujudkan melalui kegiatan praktik yang menyenangkan.

Para siswa menyambut antusias program ini. Mereka merasa senang bisa belajar sambil bermain dan menciptakan sesuatu yang baru dari bahan-bahan alam. Salah satu siswa mengungkapkan, "Ternyata membuat tas dari daun itu seru sekali! Aku jadi lebih suka lihat pohon dan bunga di sekitar rumah." Kepala Sekolah SD Negeri Besani, Batang, berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin sekolah. "Kami ingin anak-anak tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kesadaran tinggi terhadap lingkungan. Totebag ecoprint ini adalah cara kami untuk menyampaikan pesan bahwa menjaga alam itu bisa dimulai dari hal-hal kecil dan menyenangkan," ujarnya.

Dengan program ecoprint ini, SD Negeri Besani, Batang, tidak hanya mendorong kreativitas siswa, tetapi juga berhasil mengedukasi mereka tentang nilai-nilai kepedulian terhadap alam secara langsung. Hasil karya siswa nantinya akan dipajang di sekolah sebagai inspirasi, menunjukkan bahwa kreativitas dan kepedulian lingkungan dapat berjalan beriringan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun