Saya mengenal majalah dinding (Mading) ketika duduk dibangku SMA. Setiap kali puisi saya ditempel di Mading Sekolah, hati saya membuncah senang. Tak hanya puisi, kadang esai, cerpen atau resensi yang saya tulis dan kembali dipajang di Mading, saya semakin bangga. Lama kelamaan entah kenapa, saya dimasukkan menjadi staf redaksi Mading.
Dari Mading lantas masuk menjadi redaksi majalah sekolah dan pembuatan buku antologi. Akhirnya, menulis itu sebuah hobi. Dan sekarang “platform”nya berkembang menjadi ngeblog baik blog personal maupun blog rame-rame.
Baru-baru ini, seorang Kompasianer menawarkan buku-bukunya yang diterbitkan dari tulisan-tulisanya yang pernah diposting di Kompasiana. Ada buku hasil kolaborasi para Kompasianer, juga diterbitkan. Ke depan, panggung blogger tak hanya mengunggah tulisannya di Kompasiana tetapi akan berkembang di ranah pustaka yang akan diterima dalam perpustakaan Indonesia.
“I will predict that the future of digital publishing will be massively diverse and go well beyond just blogging” kata David Garland dalam blognya.
Tetap eksis dengan 7 Indikator
Apakah ngeblog dengan slogan “Beyond Blogging” ke depan akan menurunkan cita rasa ngeblog di Kompasiana? Jawabnya, tidak akan pernah padam. Tetap eksis bahkan banyak yang akan eksis ketika tidak gagal paham terhadap arti slogan itu.
Kompasiana memberi ruang setiap blogger untuk mengukur kualitas tulisan dengan memberikan kesempatan pembaca untuk menilai setiap postingan. Tujuh indikator penilaiannya adalah Aktual, Bermanfaat, Inspiratif, Menarik, Menghibur, Tidak Menarik dan Unik.
Tulisan yang baik adalah tulisan yang menggugah hati pembaca untuk memberi salah satu penilaian dari tujuh indikator itu. Oh ya tulisan yang dikategorikan oleh admin, masuk ke Headline (HL) dan Pilihan sudah merupakan indikator bahwa tulisan itu bermanfaat.
Era Digital Publishing
Platform blogging, sudah disediakan oleh Kompasiana dan sejauh saya tahu sistem perangkat lunaknya selalu diupdate dan diupgrade sedemikian rupa sehingga memuaskan Kompasianer. Itu artinya, panggung buat para Kompasianer (blogger) telah ada secara massif di era keterbukaan informasi. Tunggu apa lagi mari kita sukseskan “Beyond Blogging” sebagai jiwa atau roh kita.
(tl_2017)