Keindahan Puncak Tintingon yang Mempesona Wisatawan

Meningkatnya jumlah wisatawan dari Tiongkok ke Manado, membuktikan bahwa promosi pariwisata Sulut ke luar negeri cukup berhasil.

"Kemarin (16/1), sekitar 200 turis Tiongkok baru tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado dari Guangzhou. Kedatangan turis ini untuk berlibur dan berwisata. Mereka melengkapi turis sebelumnya jadi, 747 orang" kata Kadis Pariwisata Sulut, Daniel Wewengkang, Selasa (17/1) di hadapan para awak media. Total turis Tiongkok yang datang di Sulut sejak 1-16 Januari 2016 mencapai 2.200 turis, imbuhnya.

Banyaknya turis Tiongkok ke Sulut, bukan tanpa sebab. “Charter Flight dari Tiongkok ke Manado sudah ada. Tinggal Konjen Tiongkok yang diusulkan dibuka di Manado, seperti Filipina. Maksudnya supaya permintaan visa tak lagi diurus di Jakarta,” lanjut Kadis Pariwisata.

Steven Kandouw, Wagub Sulut menyatakan, “Miliaran rupiah berputar di Manado selama kedatangan turis Tiongkok.Uang tak hanya berputar di hotel, tapi juga beredar di objek wisata di Tomohon, Minahasa, dan sekitarnya serta industri kecil seperti rumah makan serta souvenir”.  Ini bukti bahwa pariwisata mensejahterakan rakyat, pariwisata adalah jalan yang pendek serta mudah untuk membawa kesejahteraan kepada warga, lanjut Steven.

Sambut Sunrise dengan sukacita (dokpri)

Pagi buta tadi (23/1), sebelum matahari terbit, saya mengantar tamu dari Bandung ke puncak Tintingon. Objek wisata ini dikenal oleh warga sebagai tempat terbaik untuk melihat matahari terbit. “Di puncak ini, kalau siang ramai. Pengunjung datang untuk melihat pemandangan alam Minahasa yang menyuguhkan Gunung Klabat, Gunung Dua Saudara, Danau Tondano dan Agrowisata Rurukan” jelas Denny Kaunang, petugas Satpam yang membukakan pintu pagar buat kami.

Pukul 05.45 wita, kami tiba di Puncak Tintingon. Kedatangan kami agak terlambat. Langit sudah terang dan matahari sudah mengintip di ufuk barat. Persis di atas perbukitan sekitar Danau Tondano. Meski demikian, sinar lembayungnya masih elok dipandang. Sebuah pemandangan alam yang eksotik disajikan dari tanah Toar-Lumimuut  Minahasa dari Puncak Tintingon Tomohon.

“Lokasi ini milik orang Tomohon yang bekerja di Singapura. Tintingon dalam bahasa Tombulu artinya melambung. Namun sebenarnya itu nama salah satu fam Manado” kata Deny Kaunang.

Spot di Puncak Tintingon (dokpri)

Fasilitas di puncak Tintingon (dokpri)

Puncak Tintingon ini berada di desa Kumelembuai. Sekitar 15 km ditempuh dari pusat kota Tomohon melalui jalur jalan berkelok-kelok Rurukan. Beberapa obyek wisata alam Tomohon yang sering dikunjungi oleh wisataran, antara lain, Gunung Mahawu, Gunung Lokon, Danau Linow, Danau Tampusu, Air Terjun Tekaan Telu, Air Terjun Kandera Watu, Air Terjun Ranowawa, Air Terjun Tumimperas dan Pemandian Air Panas Tuatangtang.

Pemkot Tomohon menetapkan lima kelurahan sebagai kelurahan wisata. Alasannya, karena dianggap mempunyai persyaratan serta keunikan tersendiri untuk sebuah objek wisata.

Ornamen di Puncak (dkopri)

Selfi (dokpri)

Kelurahan Rurukan Tomohon Timur (Luasnya 21,88 ha) terkenal dengan panorama alam dan Gunung Mahawu, Bukit Temboan dan Puncak Tintingon. Dari kedua puncak gunung ini kita dapat melihat Kawah gunung api Mahawu dan Lokon, pemandangan pulau Bunaken, Siladen dan pulau-pulau sekitarnya, Kota Manado serta Danau Tondano dan hamparan pertanian yang sejuk.

Kelurahan Kakaskasen II dan Kelurahan Kinilow Tomohon Utara (luasnya 42,28 ha), menyajikan perkampungan bunga di bawah kaki gunung api Lokon. Ada jalur pendakian ke kawah Tompaluan yang spektakuler. Di kelurahan tersebut terdapat banyak homestay yang disukai oleh wisatawan mancanegara karena murah dan friendlydengan warga setempat.