PBB sendiri meski jauh dari sempurna, tetap menjadi ruang penting. Multilateralisme membuka kesempatan bagi negara-negara kecil untuk bersuara, sesuatu yang mustahil dalam politik kekuasaan sepihak.
Antonio Guterres, Sekjen PBB, mengingatkan bahwa dunia multipolar hanya bisa maju melalui pendekatan multilateral.
Kita juga tidak bisa melupakan peran jurnalisme independen. Wartawan adalah garda terdepan penjaga fakta. Dukungan pada jurnalisme, baik dalam bentuk pembiayaan maupun perlindungan hukum, adalah syarat untuk keluar dari krisis kebenaran.
Yang terakhir, tanggung jawab individu. Krisis kebenaran bukan hanya masalah global, tetapi juga persoalan sehari-hari. Ketika kita memilih untuk tidak asal menyebarkan informasi, kita sudah berkontribusi melawan impunitas.
Penutup
Kebenaran adalah fondasi bagi segala bentuk keadilan dan perdamaian. Tanpa kebenaran, kepercayaan runtuh. Tanpa kepercayaan, hukum dan demokrasi kehilangan makna. Di situlah impunitas tumbuh subur.
Kita bisa belajar dari sejarah PBB. Lembaga itu lahir dari trauma perang dunia, dari penderitaan manusia yang melihat betapa kejamnya dunia tanpa aturan. Kini, tantangannya bukan hanya senjata api, tetapi juga senjata informasi.
Pertanyaannya sederhana: apakah kita akan membiarkan krisis kebenaran terus berlangsung, atau kita memilih untuk menjaganya? Sebab jika kita diam, maka impunitas global akan semakin berkuasa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI