Mohon tunggu...
Popy Indriana
Popy Indriana Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Talkative outside, an introvert inside.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Mengenal Batak, Mencicipi Kulinernya

1 September 2015   12:33 Diperbarui: 1 September 2015   12:33 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabtu 29 Agustus 2015 lalu untuk pertama kalinya gabung di Komunitas Kompasianer Penggila Kuliner (KPK) . Bisa dikatakan “last minute” ketika mas Rahab menginbox untuk mengingatkan registrasi pada Jumat malam . Akhirnya bisa menikmati dan mengenal kuliner khas Batak (Sumatera Utara).

Lokasi yang relatif  dekat rumah yaitu di Summarecon Mall Serpong (SMS) ternyata bukan kali pertama menyelenggarakan Festival Kuliner Serpong. Sudah sejak tahun 2011 festival kuliner ini digelar dengan tema budaya nusantara yang berbeda setiap tahunnya . Itu berarti saya sudah melewatkan empat kali kesempatan menjelajah nusantara dengan mencicipi kulinernya dalam ruang yang cukup dekat.

Festival Kuliner Serpong yang merupakan event tahunan yang digagas SMS tentu tidak sekedar mempunyai misi melestarikan beragam budaya nusantara tetapi saya pikir lebih dari itu. SMS jitu menangkap potensi kota Tangerang Selatan yang merupakan kota baru yang menjadi penyangga Jakarta. Ada banyak sekali pendatang dari berbagai penjuru Indonesia yang akhirnya menetap di Tangerang Selatan karena bekerja di Jakarta, seperti saya juga yang sudah menetap sejak tahun 2011.

Kerinduan akan kuliner kampung halaman sekaligus mengenalkan miniatur Indonesia dalam event tahunan ini menjadikan Mall tidak sekadar tempat belanja dan jalan-jalan (lifestyle center) tetapi lebih dari itu sebagai mall keluarga, SMS bisa menjadi tempat belajar yang menyenangkan untuk mengenalkan budaya nusantara kepada anak-anak melalui festival kulinernya.

Tahun 2015 ini tema yang dibawa adalah Sumatera Utara (Batak) dengan tag line “Horas...Beta Mangan Hita” yang saya artikan secara sederhana “ pokoknya kita kenyanglah” ... :) memang benar-benar membuat saya tak berhenti “mengunyah” dan mencicipi.

[caption caption="Ucapan Selamat Datang"][/caption]

Ada sekitar 63 stand dan 26 gerobak, ini informasi yang di released Public Relation Summarecon Mall Serpong. Diantaranya yang sudah saya capture dan catat standnya, terutama yang bercirikan kuliner khas Medan yaitu : Oleh-oleh khas medan, Es Campur Jelly Pluit Sakti, Martabak Medan Pluit Sakti, Lap Coi dan Mie Sop Ayam Medan, Asli Soto  Medan Muara Karang, Cicongfan Pluit Sakti, Kwetiau Ashim Medan,Lontong Medan Alay, Bakso Sarkid Tanah Tinggi, Nasi Udang Ayam Medan Wen-Wen, Rujak Kolam Medan,Bihun Bebek 75 Pluit Sakti dan masih banyak lagi.

[caption caption="Deretan Stand Kuliner Khas Medan"]

[/caption]

[caption caption="Stand Martabak Medan"]

[/caption]

[caption caption="Sudut Lain Deretan Kuliner Medan"]

[/caption]

[caption caption="Stand Rujak Kolam dan Bihun Bebek Medan"]

[/caption]

Beberapa pedagang didatangkan langsung dari daerah asalnya Sumatera Utara untuk menguatkan perasaan tentang Bataknya. Environment Batak diperkuat dengan ornamen rumah Bolon (rumah adat Batak), mas-mas berbusana tradisional Batak :) dan ditambah instrumen tradisional Uning-uningan. 

[caption caption="Rumah Adat Batak"]

[/caption]

[caption caption="Busana Tradisional Batak"]

[/caption]

Untuk yang sekedar mencari makan siang tanpa harus mencoba uniknya cita rasa Batak tetap bisa menikmati ragam sajian dari daerah lain seperti Kerak Telor dan asinan khas Betawi, Pecel Pindang khas Ponorogo Jawa Timur, Angkringan nasi kucing dan Serabi Notosuman khas Solo dan pedagang lokal seperti siomay Pastela Pasar Modern BSD, Bebek Kaleyo Rawa Buntu BSD dan Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih. Ini untuk memberikan kemudahan bagi pengunjung yang mungkin tidak bisa atau tidak suka menu khas Batak tanpa harus kehilangan kesempatan menikmati suasana Batak di lokasi. 

Saya sendiri memilih nasi goreng kambing dan kerang hitam asam manis untuk makan siang karena selain suka, jarang-jarang berkesempatan menikmati dalam suasana seperti di berada Medan (Sumatera Utara) 

[caption caption="Stand Nasi Goreng Kebon Sirih"]

[/caption]

[caption caption="Nasi Goreng Kambing"]

[/caption]

[caption caption="Kerang Hitam Manis "]

[/caption]

Untuk kuliner khas Medan dan Sumatera yang saya pilih adalah Bakso Sarkid Tanah Tinggi, Es Campur Jelly Pluit Sakti dan Bolu Gulung Keju Mocca untuk dibawa pulang.

[caption caption="Bakso Sarkid Tanah Tinggi"]

[/caption]

[caption caption="Es Campur Jelly"]

[/caption]

[caption caption="Bolu Gulung Keju Mocca"]

[/caption]

Kemudahan akses internet, mutlak menjadi hal yang tidak boleh dilupakan. Karena informasi yang disebar lewat daring merupakan promosi gratis bagi penyelenggara. Sambil berkuliner, internet tetap lancar dan gratis.

[caption caption="Free Wifi di Area Festival Kuliner"]

[/caption]

Metode transaksi dalam festival kuliner ini mirip pujasera Eat and Eat yang menggunakan kartu tunai (debit) prabayar yang ditop-up dan bisa direfund bila pengunjung sudah selesai. 

Tak hanya sekedar mengenalkan dan memanjakan pengunjung dengan kuliner Batak, penyelenggara juga menjadikan Festival Kuliner 2015 ini sebagai kegiatan peduli lingkungan hidup. Dengan mengusung tema Go Green Technolicius, pengunjung bisa menukarkan 2 botol plastik Teh Gelas atau Liang Cha,dengan 1 kupon undian berhadiah.

Nah, lengkaplah sudah misi saya, selain kenyang makan, kenal kuliner Medan, tetap ikut berkontribusi terhadap lingkungan dan semoga bisa menang undian :)

Salam 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun