Mohon tunggu...
Fakihah AIlatu Wiam
Fakihah AIlatu Wiam Mohon Tunggu... Pelajar

saya hobi membaca buku beberapa buku favorit saya dari tere liye yaitu hujan,teruslah bodoh jangan pintar, tentang kamu, dan janji. saya juga memiliki hobi lain fotografi dan vidiografi. saya suka memvidio moment jadi itu akan di kenang. dan saya suka cipta dan baca puisi. salam kenal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kucing Kesayangan

4 Mei 2025   18:16 Diperbarui: 4 Mei 2025   18:16 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada saat tahun 2021 kucing dengan berbulu hitam dan bercorak putih datang ke rumah ku. Kucing ini di beri oleh teman ibuku, sekaligus kandang kucingnya yang berwarna pink, dia jantan, dia juga campuran kampung dan anggora. Wajahnya selalu cemberut, gak pernah senyum. Aku awalnya tidak memberikan nama.. tapi di keluarga kami panggilnya memeng jadi pangilannya adalah "memeng".


Di awal-awal kita masih menjaga dan merawatnya. Kita kasih pasir khusus untuk beraknya, di kandang kita kasih tempat tidur hammock berwarna pink juga, dan makanan khas kucing.
Bulan demi bulan, Tahun demi tahun di lewati. Semakin lama kami semakin sibuk, tidak bisa lagi mengurus memeng, akhirnya kita lepaskan, hammock untuk tidur memeng di buang karna sudah kotor. Kandang warna pink memeng kita kasihkan ke orang karna memeng sudah tidak butuh lagi, soalnya badannya sudah besar, kalau tempat beraknya entah lah sudah kemana...

Dengan begitu dia bebas berkelana.. kadang berantem dengan kucing tetangga sampai meninggalkan bekas luka yang banyak, karena memeng kalah terus dengan kucing oren tetangga.
Kita tetap memberikannya dia makanan seperti tulang ikan dan tulang ayam kata ibu "makan yang banyak memeng supaya kamu bisa kuat menghadapi dunia yang keras dan bisa melawan kucing lain".
Ibu ku memberikan tulang ikan dan tulang ayam yang banyak khusus untuk memeng, tapi memeng tetap saja memberi tahu temannya si kucing putih untuk makan, jadi memeng berbagi dengan kucing putih.

Memeng juga pernah suka dengan kucing lain yaitu "belang" (kucing tetangga). Kucing belang ini pungut oleh bapaknya tetangga ku karna warna bulunya cantik sekali dan dia juga betina, jadi cocok dengan kecantikannya. Tak lama Belang semakin lama semakin membesar dan cantik sekali.

Kadang Belang ke rumah ku lewat jendela kamar kalo terbuka entah karna apa.. tapi aku seneng aja si belang ke rumah ku. Lalu aku kenalin si belang kepada memeng siapa tau jadi suka kan, eh ternyata responnya berbeda.
Jika memeng mendekati belang, belang selalu marah, gak suka dengan memeng, langsung dengan nada tinggi. Tak lama setelah itu belang hamil... aku pikir memeng bisa dapatin si belang ternyata saat lahiran tidak ada anak belang yang berbulu hitam bercorak putih.. melainkan yang lahir bulunya putih semua.

Tahun demi tahun kucing putih sudah jarang terlihat malah yang sering terlihat si belang yang biasanya kalo pagi atau malam selalu nongkring di belakang rumah berharap di kasih makanan.
Pernah saat itu aku selesai makan ayam aku ingin kasih tulang ayam ke belang tapi ternyata ada memeng juga. Aku bingung mau kasih ke siapa akhirnya aku uji coba ke 2 kucing ini. Aku mengangkat tulangnya, dan menjatuhkannya, siapa cepat dia dapat. Memeng akan mendapatkannya tapi si belang marah, mengeong dengan nada tinggi. Akhirnya memeng mengalah dia menunggu tulang berikutnya. Tapi itu jika ada tulang lebih jika tidak ada memeng memakan bekas si belang. Karena belang tidak bisa makan tulang hanya bisa makan sisa dangingnya saja. Akhirnya memeng lah yang makan tulangnya. Di saat makan bekas belang di saat itu juga belang sudah pergi.

Memeng ini suka sekali cari ribut dengan kucing lain jadi pulang-pulang banyak bekas luka cakaran. Di perut, Di atas kepala, di kakinya.
jadi kadang kasian liatnya.. tapi kami gak apa-apakan lukanya.. biarkan dia sembuh sendirinya. Dan kami kasih makan saja.

Pernah saat itu kami sekeluarga pulang kampung ke jawa hari-hari mau lebaran selama 2 minggu. Kami lupa kalo ada memeng yang harus diberi makan. Dan itu ingatnya pada saat sudah pulang dari jawa. Entah lah memeng kemana, tapi 2 hari setelah itu memeng balik ke rumah menunggu makanan sambil istirahat. Lalu gak lama setelah itu pergi lagi entah kemana...

hari senin tanggal 21 april aku pulang dari sekolah setelah menjadi MC dadakan lomba FasionShow dalam rangka merayakan hari kartini. Saat di perjalanan pulang tiba-tiba hujan deras banget. Aku pengen cepat-cepat pulang. Setelah sampai rumah aku mencium bau busuk, ternyata itu memeng, aku baru ingat teman tetangga ku bilang.

"La kamu udah liat kucing mu?"
"Hahh belum.. kenapa emangnya?"
"Kesian loh la kucing mu kakinya kayak di injak atau kelindas mobil gitu"
aku kira di injaknya biasa aja, tapi dia datang ke rumah untuk meneduh dari hujan. Dengan jalan compang-canping, badan yang sudah kurus, ada bau busuk dari lukanya membuat aku kasian dan jijik melihat lukanya.

Aku ingin merawatnya kembali ingin mengobati lukanya, tapi aku tidak tahu cara membawa memeng, soalnya kakinya lagi luka, mau mandiin tapi gak ada kandang, kalo mandiin langsung di bak mandi takut di cakar. Jadi aku biarkan saja dulu memeng, akan aku beri tahu ke ibu. Tapi tak lama ibu pulang menanyakan hal sama apa yang aku pertanyaakan saat memeng berbaring meneduh dari hujan. Lalu adik ku juga sama mempertanyakan memeng kepada ku..

Aku kira memeng gak akan pergi dari rumah karena jalan aja susah compang-camping. Ternyata dia pergi.
aku jadi kepikiran dengan memeng, ibu juga kepikiran, tapi ibu ku bilang "Mungkin memeng mau bertemu dengan kita semua untuk terakhir kalinya. Ingin bertemu kita semua dengan kondisi sudah sekarat. Kan sudah ketemu ibu, mbak, adik-adik, dan tetangga mungkin itu salam perpisahan dari memeng, dan juga sudah gak mau ngerepotin kita lagi"

Saat itu aku mulai 3 hari 2 malam memikirkan memeng, selalu nangis ketika ada yang nyebut kucing jadi keingat memeng. Ada kucing warna hitam bercorak putih keingat memeng..
Kalo bahas kucing bawaannya mau nangis terus.. karna keingat memeng.

Beberapa hari setelah kejadian itu ada kucing hitam bercorak putih datang ke rumah, tapi tidak kurus ,sehat, bersih, aku kira itu memeng ternyata kucing lain..
Lalu datang lagi kucing hitam bercorak putih tapi badannya besar dan sudah ku pastikan itu bukan memeng..
Yang aku herannya kenapa tiba-tiba ada 2 kucing hitam bercorak putih datang di halaman belakang rumah.. membuat aku berharap memeng akan pulang kembali.
Adik ku berkata "Mungkin ini penggantinya memeng" Tapi memeng tidak bisa di gantikan dengan yang lain.

Sudah 1 minggu memeng tidak terlihat. Aku sudah mulai menerima, ikhlas, tapi kalo di ceritakan akan menangis lagi. Dan hampir mau 1 bulan sepertinya memeng sudah meninggal di jalan, tidak mau lagi merepotkan kami. Akhirnya memeng pergi selamanya.

Terikamasih memeng telah menemani ku selama 5 tahun ini, aku senang punya kucing dengan tampang cemberut seperti itu. menemani aku dari SMP hingga SMK. kadang gemesin kadang ngeselin... Kadang bikin kasian kadang bikin ulah. Maaf memeng belum bisa merawat mu dengan baik seperti kucing-kucing di luar sana. kamu terpilih untuk menjadi kucing yang kuat

jujur saya mengetik dari awal sampai akhir air mata saya selalu keluar. Kucing itu yang menemani kami ketika ayah sudah tiada. Setelah 5 tahun memeng di rumah ini akhirnya pergi dengan luka.. yang membuat aku menyesal seumur hidup. Jadi jika ada kucing hitam bercorak putih datang kerumah atau lewat rasanya seperti "memeng" tapi ya bukan memeng melainkan kucing lain...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun