Mohon tunggu...
Fakihah AIlatu Wiam
Fakihah AIlatu Wiam Mohon Tunggu... Pelajar

saya hobi membaca buku beberapa buku favorit saya dari tere liye yaitu hujan,teruslah bodoh jangan pintar, tentang kamu, dan janji. saya juga memiliki hobi lain fotografi dan vidiografi. saya suka memvidio moment jadi itu akan di kenang. dan saya suka cipta dan baca puisi. salam kenal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kucing Kesayangan

4 Mei 2025   18:16 Diperbarui: 4 Mei 2025   18:16 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku kira memeng gak akan pergi dari rumah karena jalan aja susah compang-camping. Ternyata dia pergi.
aku jadi kepikiran dengan memeng, ibu juga kepikiran, tapi ibu ku bilang "Mungkin memeng mau bertemu dengan kita semua untuk terakhir kalinya. Ingin bertemu kita semua dengan kondisi sudah sekarat. Kan sudah ketemu ibu, mbak, adik-adik, dan tetangga mungkin itu salam perpisahan dari memeng, dan juga sudah gak mau ngerepotin kita lagi"

Saat itu aku mulai 3 hari 2 malam memikirkan memeng, selalu nangis ketika ada yang nyebut kucing jadi keingat memeng. Ada kucing warna hitam bercorak putih keingat memeng..
Kalo bahas kucing bawaannya mau nangis terus.. karna keingat memeng.

Beberapa hari setelah kejadian itu ada kucing hitam bercorak putih datang ke rumah, tapi tidak kurus ,sehat, bersih, aku kira itu memeng ternyata kucing lain..
Lalu datang lagi kucing hitam bercorak putih tapi badannya besar dan sudah ku pastikan itu bukan memeng..
Yang aku herannya kenapa tiba-tiba ada 2 kucing hitam bercorak putih datang di halaman belakang rumah.. membuat aku berharap memeng akan pulang kembali.
Adik ku berkata "Mungkin ini penggantinya memeng" Tapi memeng tidak bisa di gantikan dengan yang lain.

Sudah 1 minggu memeng tidak terlihat. Aku sudah mulai menerima, ikhlas, tapi kalo di ceritakan akan menangis lagi. Dan hampir mau 1 bulan sepertinya memeng sudah meninggal di jalan, tidak mau lagi merepotkan kami. Akhirnya memeng pergi selamanya.

Terikamasih memeng telah menemani ku selama 5 tahun ini, aku senang punya kucing dengan tampang cemberut seperti itu. menemani aku dari SMP hingga SMK. kadang gemesin kadang ngeselin... Kadang bikin kasian kadang bikin ulah. Maaf memeng belum bisa merawat mu dengan baik seperti kucing-kucing di luar sana. kamu terpilih untuk menjadi kucing yang kuat

jujur saya mengetik dari awal sampai akhir air mata saya selalu keluar. Kucing itu yang menemani kami ketika ayah sudah tiada. Setelah 5 tahun memeng di rumah ini akhirnya pergi dengan luka.. yang membuat aku menyesal seumur hidup. Jadi jika ada kucing hitam bercorak putih datang kerumah atau lewat rasanya seperti "memeng" tapi ya bukan memeng melainkan kucing lain...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun