Pada saat tahun 2021 kucing dengan berbulu hitam dan bercorak putih datang ke rumah ku. Kucing ini di beri oleh teman ibuku, sekaligus kandang kucingnya yang berwarna pink, dia jantan, dia juga campuran kampung dan anggora. Wajahnya selalu cemberut, gak pernah senyum. Aku awalnya tidak memberikan nama.. tapi di keluarga kami panggilnya memeng jadi pangilannya adalah "memeng".
Di awal-awal kita masih menjaga dan merawatnya. Kita kasih pasir khusus untuk beraknya, di kandang kita kasih tempat tidur hammock berwarna pink juga, dan makanan khas kucing.
Bulan demi bulan, Tahun demi tahun di lewati. Semakin lama kami semakin sibuk, tidak bisa lagi mengurus memeng, akhirnya kita lepaskan, hammock untuk tidur memeng di buang karna sudah kotor. Kandang warna pink memeng kita kasihkan ke orang karna memeng sudah tidak butuh lagi, soalnya badannya sudah besar, kalau tempat beraknya entah lah sudah kemana...
Dengan begitu dia bebas berkelana.. kadang berantem dengan kucing tetangga sampai meninggalkan bekas luka yang banyak, karena memeng kalah terus dengan kucing oren tetangga.
Kita tetap memberikannya dia makanan seperti tulang ikan dan tulang ayam kata ibu "makan yang banyak memeng supaya kamu bisa kuat menghadapi dunia yang keras dan bisa melawan kucing lain".
Ibu ku memberikan tulang ikan dan tulang ayam yang banyak khusus untuk memeng, tapi memeng tetap saja memberi tahu temannya si kucing putih untuk makan, jadi memeng berbagi dengan kucing putih.
Memeng juga pernah suka dengan kucing lain yaitu "belang" (kucing tetangga). Kucing belang ini pungut oleh bapaknya tetangga ku karna warna bulunya cantik sekali dan dia juga betina, jadi cocok dengan kecantikannya. Tak lama Belang semakin lama semakin membesar dan cantik sekali.
Kadang Belang ke rumah ku lewat jendela kamar kalo terbuka entah karna apa.. tapi aku seneng aja si belang ke rumah ku. Lalu aku kenalin si belang kepada memeng siapa tau jadi suka kan, eh ternyata responnya berbeda.
Jika memeng mendekati belang, belang selalu marah, gak suka dengan memeng, langsung dengan nada tinggi. Tak lama setelah itu belang hamil... aku pikir memeng bisa dapatin si belang ternyata saat lahiran tidak ada anak belang yang berbulu hitam bercorak putih.. melainkan yang lahir bulunya putih semua.
Tahun demi tahun kucing putih sudah jarang terlihat malah yang sering terlihat si belang yang biasanya kalo pagi atau malam selalu nongkring di belakang rumah berharap di kasih makanan.
Pernah saat itu aku selesai makan ayam aku ingin kasih tulang ayam ke belang tapi ternyata ada memeng juga. Aku bingung mau kasih ke siapa akhirnya aku uji coba ke 2 kucing ini. Aku mengangkat tulangnya, dan menjatuhkannya, siapa cepat dia dapat. Memeng akan mendapatkannya tapi si belang marah, mengeong dengan nada tinggi. Akhirnya memeng mengalah dia menunggu tulang berikutnya. Tapi itu jika ada tulang lebih jika tidak ada memeng memakan bekas si belang. Karena belang tidak bisa makan tulang hanya bisa makan sisa dangingnya saja. Akhirnya memeng lah yang makan tulangnya. Di saat makan bekas belang di saat itu juga belang sudah pergi.
Memeng ini suka sekali cari ribut dengan kucing lain jadi pulang-pulang banyak bekas luka cakaran. Di perut, Di atas kepala, di kakinya.
jadi kadang kasian liatnya.. tapi kami gak apa-apakan lukanya.. biarkan dia sembuh sendirinya. Dan kami kasih makan saja.
Pernah saat itu kami sekeluarga pulang kampung ke jawa hari-hari mau lebaran selama 2 minggu. Kami lupa kalo ada memeng yang harus diberi makan. Dan itu ingatnya pada saat sudah pulang dari jawa. Entah lah memeng kemana, tapi 2 hari setelah itu memeng balik ke rumah menunggu makanan sambil istirahat. Lalu gak lama setelah itu pergi lagi entah kemana...
hari senin tanggal 21 april aku pulang dari sekolah setelah menjadi MC dadakan lomba FasionShow dalam rangka merayakan hari kartini. Saat di perjalanan pulang tiba-tiba hujan deras banget. Aku pengen cepat-cepat pulang. Setelah sampai rumah aku mencium bau busuk, ternyata itu memeng, aku baru ingat teman tetangga ku bilang.
"La kamu udah liat kucing mu?"
"Hahh belum.. kenapa emangnya?"
"Kesian loh la kucing mu kakinya kayak di injak atau kelindas mobil gitu"
aku kira di injaknya biasa aja, tapi dia datang ke rumah untuk meneduh dari hujan. Dengan jalan compang-canping, badan yang sudah kurus, ada bau busuk dari lukanya membuat aku kasian dan jijik melihat lukanya.
Aku ingin merawatnya kembali ingin mengobati lukanya, tapi aku tidak tahu cara membawa memeng, soalnya kakinya lagi luka, mau mandiin tapi gak ada kandang, kalo mandiin langsung di bak mandi takut di cakar. Jadi aku biarkan saja dulu memeng, akan aku beri tahu ke ibu. Tapi tak lama ibu pulang menanyakan hal sama apa yang aku pertanyaakan saat memeng berbaring meneduh dari hujan. Lalu adik ku juga sama mempertanyakan memeng kepada ku..