Mohon tunggu...
Liyan Wah
Liyan Wah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

For every minute you're angry, you lose sixty second happiness.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengapa Seorang Pemimpin Perlu Membangun Budaya yang Baik?

17 Agustus 2021   09:56 Diperbarui: 17 Agustus 2021   10:07 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Budaya Para Anggota Tim || Sumber : https://www.pexels.com

Sebagai seorang pemimpin dalam organisasi, sangat tidak mudah. Dimana pemimpin megang tanggung jawab organisasi yang besar. Apakah organisasi ini berkembang atau bahkan sebaliknya menngalami pailit atau gulung tikar? 

Nah, perkembangan, kemajuan organisasi bergantung berada dimanakah organisasi itu dipegang. Jika berada di tangan pemimpin yang baik, pasti organisasi itu akan berkembang untuk mencapai goals, begitu juga sebaliknya.

Pemimpin yang  membangun hubungan baik satu dengan lainnya, tanpa ada membedakan  RAS seperti suku,agama, warna kulit dll. 

Akan memberikan pengaruh positif terhadap pengikutnya, karena telah menciptkan budaya organisasi yang baik, dimana para anggota tim merasa dihargai dan dihormati satu dengan lainnya.


Apa yang dimaksud dengan budaya?

Ilustrasi Perbedaan Budaya || Sumber :https://www.istockphoto.com
Ilustrasi Perbedaan Budaya || Sumber :https://www.istockphoto.com
 Dalam buku yang berjudul "The Leadership Experience Seventh Edition Richard L Daft". Budaya adalah  kumpulan nilai kunci, asumsi, pemahaman dan norma yang dibagikan oleh anggotaan organisasi dan di ajarkan  kepada anggota baru sebagai hal yang benar (Daft, 2018 : 431).

Pada dasarnya budaya adalah asumsi dan keyakinan bersama mengenai bagaimana langkah atau strategi dilakukan dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.  

Sebagai seorang pemimpin, pemimpin dapat memberikan perhatian pada organisasi budaya dan mengembangkan kesadaran tentang bagaimana nilai budaya, norma dan keyakinan mempengarui perilaku sesorang dalam organisasi.

Pemimpin dapat membangun budaya yang responsif dengan menunjukkan sikap kepedulian terhadap pengikut. Arti budaya yang responsif adalah pemimpin  menaruh atau memberikan perhatian lebih kepada pengikutnya dalam organisasi yang memberikan manfaat, pemimpin berani mengambil resiko dan membawa perubahan lebih baik bagi organisasi.

Seperti pemimpin perusahaan TOS : 

Terdapat seorang pemimpin yang bernama  Natarajan Chandrasekaran  sebagai CEO diperusahan Tata Consulting. Natarajan adalah seorang pemimpin organisasi dengan memiliki nilai yang ditanamkan dari orang tuanya , seperti sikap kejujuran, tekad dan akuntabilitas.

Beliau membangun budaya bertanggung jawab di perusahaanya. Tidak hanya dengan pegawainya saja melainkan kesemua orang. Ketika beliau ingin merekrut pegawai baru, beliau mengutamakan orang yang peduli dan bertanggung jawab. Sikap yang bertanggung jawab ini telah diajarkan oleh ayahnya kepada Natarajan. 

Ayahnya selalu berkata "Bertanggung jawabalah atas apa yang kau lakukan". Dari perkataan itulah Natarajan selalu menerapkan dalam dirinya, agar beliau menjadi seorang yang bertanggung jawab,peduli sehingga dapat membangun buday yang responsif dalam perusahaanya.

"learning cannot be achieved by mandate,it has to be achieved by culture"- Natarajan Chandrasekaran  

Oleh karena itu, budaya dalam organisasi sangat kuat dapat memberikan pengaruh kinerja organisasi dan memberikan gambaran organisasi menjadi baik atau lebih buruk.

Lalu, mengapa seorang pemimpin perlu membangun budaya yang baik?

Ilustrasi Bekerja || Sumber : https://www.istockphoto.com
Ilustrasi Bekerja || Sumber : https://www.istockphoto.com

Seorang pemimpin perlu membangun budaya yang baik, karena  sebagaian besar orang mengganggap budaya adalah  karakter  atau kepribadian sesorang dalam suatu organisasi. Apakah  pemimpin tersebut bisa bertanggung jawab dan berani menerima segala risiko atau sebaliknya. 

Tentu, pemimpin yang dicari adalah pemimipin yang memiliki budaya yang responsif, perusahan akan semakin berkembang dengan adanya perubahan yang lebih baik. Dengan membangun budaya dalam organisasi sangat penting, tentunya akan memberikan nilai-nilai organisasi yang baik. Dengan adanya nilai budaya maka terbentuk sebuah etika dalam organisasi.

"Mencantumkan nilai budaya sebagai integritas,kerja tim, keunggulan, pikiran mandiri dan kreativitas"- Taunton Press

Sebagian besar organisasi yang sukses dalam jangka panjang, organisasi tersebut memiliki seorang pemimpin yang memasukkan nilai-nilai budaya serta etika. Etika, menetapkan standar seseorang mengenai baik atau buruknya dlam perilaku dan pengambilan keputusan. 

Membangun budaya yang baik organisasi dikembangkan terutama oleh seorang pemimpin yang memiliki nilai, hubungan pengaruh satu dengan lainnya agar terjadinya perubahan lebih baik untuk organisasi.

Misalnya: Culture Clash

Ilustrasi Pemimpin Jim Lionel || Sumber : https://www.pexels.com
Ilustrasi Pemimpin Jim Lionel || Sumber : https://www.pexels.com
Terdapat beberapa tokoh Jim Lionel,Jane Lionel, Curtis Willett dan Morgan Eider.  Jim Lionel  dan Jane Lionel  merupakan sepasang suami istri. Pada 40 tahun lalu, Jim Lionel  sebagai pemimpin (CEO)  perusahan manukfaktur peralatan konsturksi di Alaska. Jim Lionel memiliki sikap  tegas,otoriter,pemarah dan hanya mementingkan hasil. Kemudian, Jim Lionel meninggal dunia karena serangan jantung. Sehingga perusahaan  harus merekrut pemimpin baru untuk mengantikan Jim.

Ilustrasi Pemimpin Jane Lionel || Sumber : https://www.pexels.com
Ilustrasi Pemimpin Jane Lionel || Sumber : https://www.pexels.com

Jane Lionel bekerja selama 20 tahun sebagai kepala pemasaran untuk organisasi perawatan kesehatan regional atau Chief Executive Officer . Dengan pengalaman selama 20 tahun ia bekerja. Sama dengan Jim memiliki posisi CEO tetapi, gaya kepemimpinan Jane dengan Jim sangat berbeda. Dimana Jane lebih  menunjukan pentingnya nilai kepada karyawan bagi perusahaan untuk mendapatkan hasil yang baik.

Namun,  Curtis Willett dan Morgan Eider adalah seorang supervisior perusahan yang sudah bekerja selama 40 tahun. Yang berarti Curtis dan Morgan masih menganut gaya kepemimpinan Jim saat memimpin perusahaan. 

Kemudian, muncul permasalaahan ketika Jane mengantikan posisi Jim dengan menciptakan budaya baru dimana lebih mementingkan nilai budaya. Sehingga Curtis Willett dan Morgan Eider tidak mampu menyesuaikan diri dengan budaya baru. Nah, Curtis dan Morgan pun memiliki taktik dan mendorong para pekerja untuk mengabaikan budaya baru.  

Dengan cara memecat dan menurunkan jabatan Jane Lionel. Namun, Curtis dan Morgan tidak berhasil. Jane berhasil membuat perusahaan  mendapatkan respon yang positif dari masyarakat dan pegawainya. 

Dengan menbangun budaya yang baik dan budaya baru kinerja perusahaan jauh lebih berkembang. Produksi dari perusahaan juga semakin meningkat.

Dengan demikianlah, kesuksesan organisasi tergantung berada dimana organisasi itu dipegang. Seorang pemimpin yang memiliki budaya yang baik tentu akan membawa pengaruh positif terhadap organisasi. 

Seperti tokoh Jane Lionel, beliau membangun budaya yang responsif terhadap pengikutnya, dimana Jane memberikan nilai budaya dan  perhatian lebih kepada pengikutnya dan prosedur dalam organisasi yang bermanfaat, mampu melayani dan percaya orang lain, sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan yang baik.

Oleh karena itu, seorang pemimpi membangun budaya yang baik dalam organisasi sangat penting. Untuk perkembangan budaya organisasi, dengan adanya perkembangan budaya, maka kinerja dan produktivitas organisasi jauh lebih berkembang untuk mencapai tujuan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun