Mohon tunggu...
Litta Umasugi
Litta Umasugi Mohon Tunggu... Guru - Peserta Calon Guru Penggerak Angkatan 2 Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara

Profesi : Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris Agama : Islam Pendidikan : S1 Pendidikan Bahasa Inggris

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sintesis Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

27 April 2021   16:31 Diperbarui: 27 April 2021   19:43 1651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh: Litta Umasugi, S. Pd

Calon Pendidik Penggerak Angkatan 2

Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara

Ki Hajar Dewantara adalah seorang filosofi sejati yang mana buah pikiran beliau menjadi titik awal mengantarkan bangsa Indonesia kepada dunia pendidikan yang memiliki relevansi dan tetap sejalan dengan budaya, karakter bangsa serta perkembangan zaman. kita dapat memaknai filosofi dan konsep dari pemikiran Ki Hajar Dewantara sebagai upaya beliau dalam memajukan pendidikan  Indonseia.

Pendidikan menurut KI Hajar Dewantara adalah memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh karena itu menurut beliau pendidik yang baik patutlah memandang anak didik sebagai mahluk yang unik karena sejatinya seorang pendidik adalah menuntun bukan menuntut.

Seperti analogi seorang petani sekeras apapun usaha yang kita lakukan mustahil bagi kita bisa mengubah mangga dapat berbuah padi atau sebaliknya.  Ibarat galaxy yang terdiri dari milyaran tata surya, milyaran benda langit dengan berbagai bentuk dan ukuran, kecepatan putaran dan karakteristik yang berbeda-beda, begitu pula dengan anak didik kita yang memiliki keberagaman  karakter, watak, kepribadian serta kemapuan yang berbeda-beda. Mereka memiliki keunikan sendiri-sendiri, dan akan bergerak dengan kecepatan sesuai dengan kodratnya.  

Dari keberagaman yang ada kita pendidik tidak bisa memaksakan mereka harus sama namun pendidik harus dapat menguatkan identitas masing-masing anak didiknya, dengan nilai-nilai kemanusiaan menjadi essensi atau inti dari perubahan yang ada. Jadi sejatinya seorang pendidik adalah mengarahkan pendidikan yang berorientasi pada anak,  menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, menuntun budi pekerti, nilai-nilai kemanusiaan dan menemukan jati diri.

Dasar pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso dan Tut Wuri Handayani, yang  berarti figur pendidik yang baik adalah disamping menjadi suri tauladan atau panutan, tetapi juga harus mampu menggugah semangat dan memberikan dorongan moral dari belakang agar anak didiknya dapat merasa situasi yang baik dan bersahabat . Sehingga mereka dapat menjadi manusia yang bermanfaat di masyarakat. Sebaik apa didikan seorang pendidik dapat dilihat dari seberapa baik perilaku anak didiknya di masyarakat.

Kekayaan dan potensi budaya daerah dapat menjadi sarana membentuk karakter dan kepribadian anak, secanggih dan semaju apapun zaman dan tekhnologi jangan sampai kita melupakan jati diri sebagai sebuah bangsa besar yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan budaya bangsa.

Untuk dapat mewujudkanya hendaknya pendidikan di laksanakan berorientasi atau berpusat kepada anak, berhamba kepada anak, menghormati keunikan anak. Pendidik yang mampu menciptakan Merdeka belajar, keleluasaan belajar mengajar, melakukan inovasi dalam pembelajaran, kreatif, mandiri dan percaya diri. Merdeka lahir dan  batin.

Yang saya percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum saya mempelajari modul ini  adalah :

  • Hasil belajar anak yang rendah menurut saya disebakan oleh kesalahan anak karena malas dan tidak belajar dengan baik
  • Saya yakin rencana pembelajaran yang saya buat sudah yang terbaik
  • Saya berpikir proses pembelajaran yang saya lakukan telah student oriented
  • Saya percaya bahwa nilai yang bagus dan sempurna yang diperoleh anak adalah ukuran keberhasilan saya dalam mengajar
  • Saya menganggap variasi pembelajaran yang saya terapkan telah mengakomodir seluruh kebutuhan siswa di kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun