Mohon tunggu...
Watur Tatur Lita
Watur Tatur Lita Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Wanita dewasa dengan 2 anak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Almarhum -- Bagian 1

3 Maret 2012   16:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:33 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dini masih terdiam dan membisu ketika semua kerabat pulang dan hanya Dini dan ketiga anaknya yang tersisa dirumah, tidak ada lagi Alex yang akan mendampinginya membesarkan ketiga buah hati mereka.

Masih terasa 2 hari lalu pada malam yang mendung Alex bercerita betapa dalam 2 bulan belakangan Alex sering merasa Ayahnya yang telah pergi mendahuluinya datang ke rumah dan hadir diantara mereka, demikian juga dengan om Piere yang tahun lalu menghadapNya karena kecelakaan.

Dini hanya tersenyum menanggapi cerita Alex dan bilang "kamu kangen kali"

"Ngga Din, beneran, aku sedih banget lho kalau inget Papa, belum sempat liat anak-anak kita yang lucu dan pintar" wajah Alex tampak serius, tangannya yang kekar tak henti memijat dahinya dan mengeluh kalau vertigonya akhir akhir ini sering kambuh.

"Sudahlah Lex, minum obat sakit kepala dan tidur, aku juga dah ngantuk nich" Dini memberikan obat vertigo sambil menguap dan berlalu ke tempat tidur.

Ternyata itu adalah percakapan terakhir dengan Alex, ketika jam 4 pagi Alex membangunkan Dini dan bilang "Din, aku ngga tahan kepala ku terasa berputar" dan Alex ambruk di samping tempat tidur, Dini bingung dan panik, setelah membangunkan tetangga dan menelpon saudara, Alex berhasil di bawa kerumah sakit, Alex koma dan pada malam harinya  jam 20.00  dokter menyatakan Alex telah berpulang kepadaNya.

Alex yang tidak pernah ke dokter, Alex yang tidak pernah mengeluh sakit kecuali vertigo ternyata mengalami emergensi hipertensi, Alex meninggal karena stroke meninggalkan seorang istri dan 3 anak Edo 7 tahun, Vivian 5 tahun dan Jenny 2 tahun.

Malam kelam kelabu haru biru dalam hidup Dini, ketiga buah hatinya tampak tidur lelap setelah seharian menyaksikan sibuknya di rumah mengurus pemakaman dan banyaknya sanak keluarga dan kerabat yang datang melayat dan berbela sungkawa.

Dini, dalam usia 32 tahun, 3 anak, tidak bersuami, tidak bekerja. Dini mencoba memejamkan mata dan berharap dia bisa tidur dan bangun Alex ada di sampingnya.

... bersambung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun