Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pusat Musik Dunia Ternyata Ada di Magelang!

11 Mei 2021   21:57 Diperbarui: 11 Mei 2021   22:13 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | unsplash.com @sutanto

Dibangun sekitar abad ke-8 dan ke-9 Masehi pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra, candi Borobudur memiliki 1460 relief dan 504 stupa dengan bentuk bangunan punden berundak yang terdiri dari 10 tingkat. 

Kalau dipikir-pikir,barangkali relief adalah bentuk update status untuk mengabarkan peristiwa atau hal apa yang sedang terjadi pada masa itu.

Dari banyaknya cerita yang ingin disampaikan lewat relief, salah satu yang menarik adalah mengenai relief instrument musik yang ditemukan. Dan yang membuat takjub, meski sudah 1300-an tahun berlalu, banyak instrument musik yang tergambarkan di relief candi Borobudur masih dimainkan sampai sekarang. Bukan hanya dimainkan di berbagai tempat di Indonesia, pun di berbagai penjuru dunia.

Terdapat sebanyak 226 relief Alat Musik jenis Aerophone (tiup), Cordophone (petik), Idiophone (pukul) dan Membranophone (ber-membran), serta 45 relief Ansambel di dinding candi.-PEJ Ferdinandus

Tak kalah menarik adalah dari segi bentuk instrument yang masih sama persis seperti yang terpampang di relief candi.

Sound of Borobudur, Gerakan Kebangsaan Melalui Budaya

Kalau bukan kita, siapa lagi?

Namanya Sound of Borobudur, upaya yang sudah dilakukan anak-anak bangsa untuk membunyikan kembali peradaban Borobudur yang telah terpendam selama ribuan tahun. Dalam gerakan ini, semua instrument musik yang terpahat di relief Borobudur direaktualisasi.

Gerakan ini juga menjadi salah satu cara untuk menunjukkan kepada masyarakat Indonesia dan dunia bahwa sejak dulu Indonesia sudah memiliki peradaban tinggi dan budaya luhur.nSebagai salah satu warga Indonesia, apakah kamu sudah bangga dengan hal ini? Seharusnya sih bukan bangga saja, tetapi bangga sekali.

Untuk mengetahui lebih lanjut, silakan cari informasinya di sini (Instagram) (website)

Salam,

Listhia H. Rahman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun