Gizi Ibu adalah salah satu peran kunci dalam mengatasi stunting,sebab gizi Ibu yang menjadi sumber pertama kehidupan seseorang sebelum dilahirkan. Untuk itulah program 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) menjadi solusi yang bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi serta hak dan berkembangnya potensi ibu dan anak. 1000 HPK ini dihitung sejak awal proses kehidupan manusia (kehamilan) sampai anak berusia 2 tahun.
Singkatnya, ada 4 masa yang perlu diperhatikan untuk mengoptimalkan 1000 HPK yaitu masa saat sebelum hamil (dimana si calon ibu ada baiknya menyiapkan gizi dan kesehatan yang optimal sebelum merencanakan kehamilan), masa kehamilan, masa bayi berusia 0-6 bulan (dilakukan dengan pemberian ASI Eksklusif) dan masa bayi berusia 6 bulan sampai 2 tahun.
Adanya 1000 HPK diharapkan dapat mencegah stunting sehingga tercipta generasi emas yang berkualitas baik dari segi kesehatan, intelektual dan produktivitas.
Perlu diperhatikan juga bahwa pemenuhan kebutuhan gizi yang berkualitas tidak lalu berhenti setelah 2 tahun. Pemberian gizi yang berkualitas tetap harus dipenuhi agar status gizi selalu optimal terlebih di masa-masa anak-anak yang merupakan fase pertumbuhan.
Potret Stunting di Indonesia
Melihat data yang terpampang nyata dalam Riskesdas, diketahui bahwa prevalensi stunting secara nasional adalah 30,8 persen (2018), 37,2 persen (2013), 35,6 persen (2010) dan 36,8 persen (2007).Jika diamati, ada penurunan sekitar 6,4 persen diantara 2013 sampai 2018. Nampak menggembirakan, ya.
Sayang data 5 tahunan tersebut tidak tercantumkan keterangan per tahun sehingga data perkembangan spesifik tiap tahun tidak bisa digambarkan. Belum lagi apabila metode penelitian terutama pada sampel riskesdas ternyata mengalami perubahan,hal ini tentu pada akhirnya akan berdampak pada hasil.
Masalah Gizi seperti Stunting tidak hanya diatasi dengan debat eh Gizi Saja
Memang masalah stunting diakibatkan dari kekurangan gizi yang kronis. Namun dalam penyelesaiannya bukan hanya gizi yang menjadi fokus utama. Selain faktor gizi, faktor penyebab masalah gizi yang secara langsung adalah infeksi. Percuma saja jika kita memberikan makanan yang bergizi, jika ada infeksi yang belum diatasi. Sia-sia,seperti memberi kode pada dia tapi ternyata masih ada hati yang ia jaga #ehem
Masalah lain yang perlu diperhatikan seperti pelayanan kesehatan, kebersihan lingkungan dan sanitasi, kemiskinan, pendidikan dan yang tidak boleh dilupakan pun ternyata dapat menjadi akar masalah gizi (seperti stunting) adalah politik itu sendiri,lho.
Ketidakcakapan para pemimpin negara diketahui akan berdampak pada berbagai hal seperti rendahnya mutu pendidikan, rendahnya kualitas sumber daya manusia, penangguran sampai timbulnya kemiskinan.