Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Tidak Harus Pergi Jauh, Masjid Favorit Ada di Dekat Rumah

20 Mei 2018   22:30 Diperbarui: 20 Mei 2018   22:45 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | https://www.pexels.com

Tidak perlu jauh apalagi cari mewahnya, masjid favorit bisa kamu temukan di dekat rumahmu sendiri.

Bicara soal masjid favorit, ada satu masjid yang langsung muncul dipikiran saya. Masjid yang memang tidak perlu jauh-jauh saya jangkau sebab ada tak jauh dari rumah saya sendiri. Masjid At-Taqwa, begitu kami sering menyebutnya.

Saya  tidak tahu kapan pastinya masjid ini mulai dibangun. Tetapi saya ingat, sewaktu saya masih kecil masjid ini sudah ada. Masjid yang sudah banyak mengalami perubahan jika dibandingkan sekarang. Masjid yang dulu bercat hijau dan hanya berlantai satu, sekarang sudah berubah menjadi kuning-cokelat berlantai dua.

Alhamdulilah, jauh lebih megah!

Masjid At-Taqwa sekarang | google.com
Masjid At-Taqwa sekarang | google.com
Masjid ini pernah jadi saksi

Bagi saya, masjid ini punya kenangan tersendiri yang tidak bisa saya lupakan begitu saja. Atau bukan hanya bagi saya, pun juga kakak juga adik saya yang juga merasakan apa yang pernah didapat dari masjid ini. Masjid yang berhasil jadi kenangan masal  orang yang ada di sekitarnya.

Ya, masjid At-Taqwa adalah saksi dimana saya (kakak dan juga adik) belajar mengaji. Dari iqra yang masih terbata-bata sampai bisa tamat dan melanjutkan ke tahap Al-Quran. Waktu itu setiap selasa dan kamis (kalau ingatan saya tak salah mengingat), biasanya kami belajar bersama ustadz-ustadzah yang masih tetangga kami juga.

Yang tidak mudah dilupakan dari masjid ini juga ada yang sedikit mengerikan. Mengerikan bagi saya saja sih.

Kejadian itu terjadi disaat pengajian belum dimulai, ketika saya memilih bermain jungkat-jungkit yang ada di halaman depan masjid. Seperti tidak akan terjadi apa-apa, saya dan beberapa teman begitu bahagia sembari melepas teriakan-teriakan.

Tetapi...ups! Teriakan bahagia berganti jadi mengerikan.

Tiba-tiba saja ada teman saya yang turun dari jungkat-jungkit tanpa bilang terlebih dahulu. Dan, benar-benar malangnya nasib saya! Saya yang masih kecil kala itu dengan mudahnya langsung terpelanting dan...ah iya! menyisakan luka bocor di kepala. Nangis, jelas. Sejujurnya, bukan karena sakitnya tetapi karena darah yang mengalir dengan derasnya. Hehe.

Kalau ini sih memang bukan salah masjidnya, tapi saya sendiri yang membandel bukan duduk manis menunggu mengaji malah disambi.

Dari diajari sampai mengajari

Alasan lainnya mengapa masjid ini istimewa bagi saya adalah karena masjid ini bukan hanya tempat belajar tetapi juga mengajar.

Selain belajar mengaji, setiap bulan Ramadan saya dan beberapa teman sepantaran juga diberi kesempatan untuk turut mengajar. Memang bukan mengajar mengaji karena bukan kapasitas kami. Kami hanya berbagi cerita soal nabi doa-doa pendek harian, atau gerak lagu untuk persiapan pentas seni. Ya, setelah memasuki putih abu sampai semester akhir kuliah S-1, setidaknya kesempatan itu pernah dipercayakan kepada saya dan remaja lain di perumahan.

Yang ditawarkan masjid ini yang memang  tidak hanya sebagai tempat pembelajaran tetapi juga tempat diciptakannya persahabatan.

Dari bahagianya bisa mengaji sampai menangis sejadi-jadinya karena bocor di kepala, Terima kasih tidak pernah bosan dengan kedatangan saya, At-Taqwa

***

Masjid, tempat ibadah umat Islam ini memang sudah selayaknya menjadi tempat yang difavoritkan. Tidak hanya sebagai tempat shalat berjamaah, juga tempat menjalankan amalan-amalan yang menjanjikan pahala lainnya seperti belajar mengaji atau sekadar berdiam diri (iktikaf) untuk mencari keridhaan-Nya.

Kalau Masjid dekat rumahmu namanya apa? Gimana sih ceritamu dengannya?

Salam,

Listhia H Rahman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun