Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ulang Tahun di Zaman Media Sosial, Seperti Ada yang Kurang?

1 April 2018   21:14 Diperbarui: 2 April 2018   11:05 2991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi | http://gadgethubspot.com

Ada yang berubah di momen di mana ulang tahun kita hari ini, di tengah media sosial bertebaran. Tapi mau bagaimana lagi? Begitulah kenyataan.

Beberapa hari lalu, Alhamdulilah, saya diberi kesempatan untuk merasakan usia yang makin bertambah. Ulang tahun. Seperti yang berulang tahun pada umumnya, ucapan selamat dari orang-orang terdekat sampai yang tidak kenal-kenal amat saya dapat. Ucapan yang saya anggap sebagai bentuk perhatian dengan doa-doa pengiring yang terbaik. Terima kasih,ya!Bukan. Bukan mau ngomonginbagaimana ulangtahun saya kemarin kok. Hanya saja momen ulang tahun kemarin berhasil menggelitik otak saya soal ini.

Berulang Tahun di Zaman Medsos

Bercerita sedikit, saya terlahir di zaman 90-an. Tepatnya, rahasia yes. HAHA. Walau usia kini tidak lagi disebut anak-anak, saya bersyukur sebab saya masih bisa merasakan momen ulang tahun yang begitu spesial dan membekas dalam ingatan sampai sekarang. Tapi apa itu berarti ulang tahun yang sekarang tidak spesial? Ya, seperti ada yang kurang saja rasanya. Terutama kejutannya, kali ya. Sebab dulu  sewaktu belum banyak waktu dihabiskan bermain medsos, sekadar ucapan ulang tahun rasanya sudah senang sekali ,terasa mahal. Apalagi ucapan yang terjadi memang benar-benar diucapkan dan harus  dengan pertemuan.

Sebaliknya, di zaman now, di mana media sosial bertebaran. Data kita termasuk tanggal lahir tidak lagi jadi rahasia membuat kejutan rasanya tidak segreget dulu. Justru akan menjadi aneh, ketika orang-orang tidak mengucapkan padahal pemberitahuan siapa yang berulang tahun muncul diberandanya atau yang lebih mudah lagi, unggahan foto atau status yang menggabarkan dirinya sedang berulang tahun. 

Hal semacam ini kemudian secara tidak langsung membuat siapapun yang berulang tahun jadi seperti mengharapkan (walau tidak semuanya sama ratakan demikan), diberi ucapan. Iya, gak sih? Atau mungkin itu hanya saya saja. HAHA.

Pura-pura Terkejut?

Ulang tahun di tengah berbagai media sosial yang mendampinginya, memang mau tidak mau mengubah peringatan ulang tahun. Yang rasa kejutannya memang tidak lagi sama.

Seperti hal yang juga saya lakukan ketika kemarin berulang tahun. Saya tidak perlu menunggu apalagi memberi kode-kode kepada sahabat saya untuk diucapkan ulang tahun. Dengan frontal, saya mengumumkan sendiri di grup kalau saya berulang tahun dan saya menunggu ucapan dari mereka satu per satu. Kelihatan memaksa sih. Tapi saya sudah memikirkan risikonya kok dan saya menganggapnya itu bukan memaksa lho, cuma sekadar menegaskan ingatan mereka yang memang sudah ingat atau yang lupa mengecek media sosial agar segera mengecek untuk lebih meyakinkannya. HAHA.

Mau tahu respon apa yang saya dapat? Respon yang saya terima dari para sahabat beragam dan saya bilang wajar adanya. Dari disangka sedang tidak sehat sampai dikira dagelan (melucu). HAHA. Ya, saya pikir hal semacam ini mau tidak mau juga makin ke sini akan dianggap lumrah, sebab seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, keberadaan media sosial jadi salah satu alasan mengapa kejutan di hari ulang tahun berkurang kadarnya. Udahlah gak usah pura-pura lupa! Oya, Apa yang saya lakukan ini memang baru kali ini (dan belum pernah dilakukan sahabat-sahabat saya sebelumnya).Iseng :p

Tidak berhenti hanya di grup berisi para sahabat, pun saya melakukan hal yang serupa di beranda media sosial saya, di akun Facebook  kedua saya yang sengaja saya buat untuk teman-teman yang sekiranya lolos seleksi (halah) pun diakun ini saya memproteksi beberapa fitur agar saya bisa mengontrolnya. FYI, meski media sosial ini katanya sudah banyak ditinggalkan orang-orang seusia saya, saya masa bodoh saja, sebab saya masih nyaman berada disana apalagi sebagain besar teman-teman baik juga tinggalnya disini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun