Mohon tunggu...
Lisna Sulistiawati
Lisna Sulistiawati Mohon Tunggu... Penulis - Rookie 18

Masih dalam tahap belajar. Semangat!!!!

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Manusia atau Robot?

26 Mei 2019   11:00 Diperbarui: 26 Mei 2019   13:17 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sekarang ini perkembangan teknologi menjadi lebih pesat seiring kemajuan teknologi yang diprediksi akan menggantikan tenaga manusia dalam menjalankan tugasnya. Kemudian arus perekonomian yang begitu pesat perubahannya, menjadikan perusahaan melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) secara massal. Hal tersebut sangat mengkhawatirkan bagi sebagian orang yang secara material kekurangan akan ekonomi.

Perkembangan robot dan kecerdasan buatan (AL) yang semakin canggih mengakibatkan sebagian orang mulai khawatir jika teknologi tersebut menggeser peran manusia dalam dunia kerja. 

Namun disisi lain, dengan adanya robot pekerjaan manusia menjadi lebih mudah, tapi disisi lain juga dengan adanya kehadiran robot tersebut mengancam nilai sumber daya manusia. Semakin kesini peran manusia dalam kehidupan sehari-hari tergantikan oleh adanya robot dan kecerdasan buatan lainnya.

Pada tahun 2018, The 10th Indonesia Human Resource Summit (IHRS) menyebutkan ada beberapa sektor pekerjaan yang disebabkan oleh kecanggihan teknologi dalam industri, contohnya robot. Namun hasil dalam penelitian tersebut sampai satu dekade kedepan, yang bisa menggantikan peran manusia sekitar 15% (lima belas persen).

Manusia dikarunia akal mampu menciptakan banyak kreativitas dan banyak menemukan inovasi-inovasi baru. Sebagai contoh manusia menciptakan komputer, telepon genggam, pesawat dan lain-lain, hal itu membuktikan bahwa manusia merupakan modal yang tidak bisa digantikan oleh apapun, meskipun oleh mesin. Keingintahuan yang muncul dalam diri manusia dan memanfaatkan waktu senggang mereka mengawali munculnya penemuan-penemuan baru.

Menurut analisis Glasdoor, pada tahun 2033 situs komunitas pencari kerja akan meningkat secara drastis. Ia mengklaim sebanyak 47 persen dari pekerjaan manusia akan diambil alih oleh tenaga mesin. Pekerjaan yang membutuhkan kreativitas dan kemampuan sosial yang tinggi tidak akan tergantikan dengan mudah. 

Misalnya wedding planner, semua yang akan dilakukannya karena kreativitas, komunikasi dan kemampuan multitasking yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Banyak yang hilang dari sebagian pekerjaan yang digantikan oleh semakin canggihnya perkembangan teknologi. Diantaranya sektor pertanian, manufaktur dan yang lainnya diklaim banyak menggunakan mesin dibanding menggunakan tenaga manusia. Namun dengan pesatnya perkembangan teknologi masih ada beberapa profesi atau pekerjaan yang tidak dapat tergantikan. 

Beberapa profesi seperti manajer konstruksi, pekerja konstruksi, arsitek, teknisi pengawas, semua profesi itu masih sangat dibutuhkan dan dinyatakan tidak akan hilang. Karena tidak akan mungkin robot mengerjakan pekerjaan seperti itu. Di masa depan kita masih membutuhkan tenaga pengajar seperti guru dan dosen, juga menjadi salah satu profesi yang tetap dibutuhkan. 

Namun dalam hal ini sudah ada teknologi yang memungkinkan kita untuk belajar melalui jarak jauh. Tetapi kita akan merasakan efek belajar berbeda dengan kita belajar tatap muka langsung dengan guru atau dosen dibanding kita belajar melalui video conference. 

Untuk bidang kesehatan, profesi seperti dokter, perawat, ahli medis dan farmasi juga belum bisa tergantikan oleh teknologi. Designer dan musisi juga akan tetap eksis dan tidak akan tergantikan dengan teknologi. Pada tahun 2045, jumlah angkatan kerja Indonesia akan mencapai 172 juta. 

Masyarakat diimbau untuk mempersiapkan diri mengahadapi era ekonomi digital dan semakin canggihnya teknologi. Hal tersebut agar tidak menimbulkan semakin banyaknya pengangguran di Indonesia.

Daftar Pustaka

Auliani, P. A. (2014). Pekerjaan Manusia yang Terancam Punah Digantikan Mesin. Diakses pada 10 Mei 2019, dari https://nationalgeographic.grid.id/read/13287730/pekerjaan-manusia-yang-terancam-punah-digantikan-mesin?page=all, National Geographic Indonesia.

Devianta, D. (2018). Saat Peran Manusia Digantikan 'Robot' di Masa Depan. Diakses pada 10 Mei 2019, dari https://www.liputan6.com/regional/read/3645888/saat-peran-manusia-digantikan-robot-di-masa-depan, Liputan6.com.

Nabila, A. Z. (2015). Saat Robot Mendominasi, Apa yang Tersisa untuk Manusia? Diakses pada 10 Mei 2019, dari https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20150803141804-199-69753/saat-robot-mendominasi-apa-yang-tersisa-untuk-manusia, CNN Indonesia.

Rachman, F. F. (2018). Ini Pekerjaan Yang Tak Akan Bisa Digantikan Robot. Diakses pada 10 Mei 2019, dari https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3878742/ini-pekerjaan-yang-tak-akan-bisa-digantikan-robot, DetikFinance.

Yusuf, O. (2017). Jack Ma Berubah Pikiran soal Persaingan Manusia. Diakses pada 10 Mei 2019, dari https://tekno.kompas.com/read/2017/10/13/17220037/jack-ma-berubah-pikiran-soal-persaingan-manusia-dan-robot-, Kompas.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun