Langkahmu terhenti kemarin
Mematung
Bukan karena sepatu yang kau kenakan
Dikira menunjukkan jati dirinya sebagai benda mati?
Hingga kau terikut mati
Bukan
Tapi karena langkahmu kandas
Langkahmu terhenti kemarin
Tungkaimu lunglai
Tak lagi bisa meloncat menyanggah harap
Terseok namun ingin melomba angin cita
Lumpuh tapi hendak memanjat tebing cinta
Kau paksa
Tapi tak semua inginmu ternyata
Langkahmu terhenti kemarin
Di kebuntuan
Tapi kini ketika telah ada jalan yang kau pilih
Dan kau tertatih dan mulai menapak jalan lagi
Berharap jalan yang kau pilih ini
Adalah yang Tuhan setujui untuk kisahmu
Amin.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!