Mohon tunggu...
lisan dipo
lisan dipo Mohon Tunggu... Seniman - PERBEDAAN ITU BUKAN MASALAH TAPI YANG MASALAH ITU APABILA SUKA MEMBEDA-BEDAKAN
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

BELAJAR DANDANI ATI TEKAN PUCUK

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gus Ali Nganjuk Seorang yang Humoris, Rendah Hati

13 Juli 2020   11:42 Diperbarui: 13 Juli 2020   11:49 1280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Padepokan Sholawat- Hanya Ini Yang Saya Ketahui Tentang Beliau"Seorang Humoris, Rendah Hati, Sholeh dan Alim Siapapun yang pernah bertemu dengan beliau, pasti akan berpendapat sama, bahwa beliau adalah seorang yang humoris. Tawa dan senyuman senantiasa menghiasi bibirnya. Selain dari pada itu, beliau juga seorang yang rendah hati dalam pergaulan. Cenderung tidak menonjolkan diri dan jauh dari sifat sombong. Hal inilah yang menjadikan beliau disenangi dan dekat dengan masyarakat dari berbagai lapisan, mulai dari orang biasa atau bahkan orang tidak berpunya sampai dengan orang kaya dan pejabat tinggi.

Yang saya ketahui tentang Gus Ali  (panggilan akrab beliau), atau Dengan Nama lengkap MUHAMMAD ALY  MAGHFUR SOFYAN JIRJIS Kelahiran Banyuwangi Jawa Timur Yang mempunyai Padepokan sholawat Di Nganjuk Jawa timur.Sejak usia belia beliau sudah mulai Istiqomah dalam Dunia persilatan Dan Tak Kenal Lelah.

Gus Ali adalah salah seorang  pendekar Muda  Pencak Silat Nahdlotul Ulama Pagar Nusa.Pagar Nusa adalah Salah satu Banom Nahdlatul Ulama Dibidang seni Bela diri untuk Membentengi NKRI,para kyai dan Ulama. Gus Ali Selain Aktif dalam Mengajar Silat Beliau juga tak kenal lelah dalam ngaji dan dakwah,semua kalangan mereka rangkul tak pandang bulu itu preman dan sebagainya untuk diajak Kembali Menuju jalan yang diridhoi Allah SWT. Selain sibuk mengajar ngaji para santri di Padepokan, beliau juga Istiqomah ngaji di banyak majlis ta'lim di pelosok-pelosok desa, kadang-kadang lupa dengan kesehatannya sendiri..,Mulai dari Pelosok Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi Sampai Nusantara.

Dan Pesan Beliau pada Kami, membaca Shalawat Bukan hanya sekedar membaca dengan sebanyak -- banyaknya, tapi yang lebih utama adalah dengan kita bershalawat kita senantiasa ingat dengan segala perjuangan Nabi Muhammad saw dan meneladani ahlak (perkataan, sifat dan perilaku)  beliau yang mulia dan mempraktekkanya dalam hidup. Menjadikan beliu the first idola dalam hidup, karena Allah sendiri memuji beliau dengan "Innaka laala khuluqin adzim" dan " laqod kana lakum fi rosulillahi uswatun hasanah", dan "kana khuluquhul qur'an". Marilah kita bershalawat dengan sekuat-kuatnya dan sebanyak banyaknya dan semoga barokah shalawat itu menjadikan kita sebagai pribadi yang utama, yang mampu meneruskan segala perjuangan Nabi Muhammad saw di dalam "innama bu'istu li utamimma makarimal ahlaq", peradaban budaya, prilaku, karakter manusia yang "udhuluu fi silmi kaffah", yang tujuanya untuk menjadikan manusia paripurna/insan kamil "kuntum khoiro ummatin uhrijat linnas".dan menjadikan  masyarakat madani yang maju dan makmur, sehingga menjadikan sebagai "baldatun thoyibatun warabbun ghofur", dalam bahasa jawanya "gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo" yang penuh Rahmat Allah swt.

Teruslah berdoa, karena ketentuan Allah sudah berlaku padamu, semua takdir Allah adalah sempurna, Allah tidak pernah lalai, lupa, dan tertidur di dalam mengurusi mahluk-mahlukNya, Allah senantiasa memberikan yang terbaik kepada semua mahluknya apalagi manusia meskikpun itu berupa musibah, kemiskinan, penyakit dan lain-lain. Berdolah dengan penuh prasangka yang baik, berdoalah dengan cerdas.

Ingatlah bahwasanya doamu disuatu waktu merupakn bagian dari takdir itu, tetaplah terus berdoa, berdoa dengan sebanyak-banyaknya, dengan telah berdoa yang banyak berarti kamu telah melewati banyak takdir.
Berdoalah dengan penuh rasa cinta bukan berdoa dengan penuh hawa nafsu. Didalam berdoa menunjukkan posisimu dengan Tuhanmu, maka mulialah orang-orang yang senantiasa berdoa dalam kehidupanya.
Demikianlah Perbincangan Kami Dengan Beliau Gus Ali Dan tulisan diatas saya tutup dengan Wallahu a'lam bi ilmihi ya'lamu wa la na'lam, wa allamal insana ma lam ya'lam (Dan Allahlah yang maha mengetahui dengan ilmuNya, yang mengetahui (segala sesuatu) yang tidak kita ketahui, dan Allahlah yang telah mengajarkan  sesuatu kepada manusia apa-apa yang manusia  tidak ketahui). Lsndp

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun