Mohon tunggu...
Lira VirnaSukaidah
Lira VirnaSukaidah Mohon Tunggu... Mahasiswa

diam tidak dapat merubah apapun

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tak Pernah Cukup

26 Agustus 2025   19:53 Diperbarui: 27 Agustus 2025   04:45 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Angkot kembali kosong. Wira menyalakan rokok terakhirnya. Bau asap bercampur solar, menusuk hidung. Uang hari itu ia hitung, masih sangat jauh dari setoran.

Ia menutup wajah dengan kedua tangan. Seberapa keras pun ia berlari, hidup tetap menagih lebih.

Pagi buta, juragan angkot datang dengan wajah masam.

“Ra, kurang lagi? Kalau terus begini berhenti aja! Banyak yang mau bawa angkot ini.”

Wira mengangguk pelan. Uang receh semalam ia serahkan, tak menutupi separuh pun. Juragan mendengus, lalu pergi.

Wira kembali duduk, memutar kunci. Mesin batuk-batuk sebentar, lalu hidup lagi. Jalanan sudah padat oleh pekerja dan pelajar.

Ia menarik napas panjang, menatap jalan di depannya. Hidup mungkin tidak pernah cukup. Tapi menyerah bukan pilihan.

Angkot nomor 03 itu kembali melaju, menyusuri jalur kota, mengantar cerita-cerita baru yang belum sempat diceritakan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun