Mohon tunggu...
Lipstick
Lipstick Mohon Tunggu... -

don't KEEP CALM it's time to move on!!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lokasi Kerja Serasa di "Ujung Dunia"

19 April 2010   03:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:43 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Begitu selesai sidang skripsi, saya ditawari kerja di perusahaan multinasional di bidang house hold. Sebenarnya saya belum mau langsung kerja, karena kebetulan orang tua punya rencana mau jalan-jalan liburan ke luar negri dan saya mau diajak serta. Tentunya saya sangat mengharapkan bisa liburan ke luar negri setelah capek dengan segala masalah perkuliahan. Tapi karena saya dapat tawaran kerja, kesannya…… kok sombong amat ….. kalau saya menolak tawaran itu, sedangkan mencari pekerjaan sendiri belum tentu langsung dapat.

Pada hari pertama kerja, saya langsung diserahi tugas untuk mencari sample bahan baku membuat suatu produk baru untuk house hold (bath cleaner atau floor cleaner). Jujur saya bukan orang kimia, jadi saya tidak tahu untuk apa bahan baku itu dan seperti apa bahan baku itu, karena membawa nama besar perusahaan, otomatis permintaan sample terasa mudah. Ada yang diminta untuk ambil sendiri, tapi kebanyakan diantar lewat kurir pada hari itu juga atau keesokan harinya.

Pada hari kedua, sayadiminta untuk membuat cost of good sold (COGS), nah ini dia….. pelajaran baru, karena tingkat kemampuan saya pada komputer agak rendah, jadi sedikit panik saya mencoba mempraktekan kemampuan komputer saya. Sebelum rumus-rumus yang ada di file hilang karena salah pencet atau apa, saya sudah mem-back up file tersebut duluan. Sebetulnya hal itu tidak boleh, karena sama saja dengan mencuri rahasia formula perusahaan. Tapi mana saya tahu…..? Baru dua hari saya kerja, dan saya tahu setelah copy file itu saya bawa ke perusahaan distributor utama sebulan kemudian.

Pada hari ketiga, saya dipanggil oleh bos bule, karena dia mau tahu saya sebagai seorang awam di produk household brand X, apa yang saya kenal dan produk apa yang saya beli untuk pembersih lantai, kamar mandi, dll. Ternyata yang saya pilih adalah produk kompetitor utamanya ….. aneh…. karena memang saya tidak mengenal produk-produk buatan perusahaan saya bekerja. Kaget dengan pilihan saya, bos bule menanyakan kenapa saya pilih produk kompetitor?Jawabannya simpel, saya mengenal produk tersebut dari iklan (korban iklan kayanya…?), dan penempatan di supermarket sangat menyolok (eye catching). Ketika ditanya soal harga….. wah, mana saya tahu….? Memangnya saya pikirin harganya, loh yang beli kan ibu saya…..

Saya menikmati kerja disitu, karena selain lokasi di Sudirman, dan tidak terlalu jauh dari rumah saya di daerah Selatan, satu lagi yang paling enak adalah kerja 5 hari, Sabtu libur. Tapi saya hanya menikmati itu selama sebulan, dan saya langsung diminta pindah ke kantor Distributor Utama di daerah Sunter, daerah pergudangan.Hah…..! Sunter! Seumur-umur saya sampai lulus kuliah saya belum pernah ke Sunter (kok kesannya seperti di ujung dunia….?), maklumlah saya ini besar di bagian ujung Jakarta Selatan, jadi otomatis pergaulan saya paling jauh sampai Kemayoran atau Ancol, itu pun setahun sekali……

Saya panik….! mau nolak bahkan rasanya kepingin keluar saja dari perusahaan itu. Kendalanya adalah saya tidak mungkin naik kendaraan umum ke Sunter, bisa makan waktu berapa jam untuk sampai di lokasi, terus pulangnya bagaimana? Sedangkan waktu di Sudirman saya pergi dengan 2 kali naik bis begitu juga pulangnya 2 kali, total 4 kali dalam satu hari (alasan yang saya berikan kepada atasan, padahal saya diantar jemput oleh supir), jadi tak terbayangkan kalau pergi ke Sunter. Jujur saya malas membayangkannya, dan sudah patah semangat saja.

Sampai suatu hari saya diantar ke Sunter oleh mobil perusahaan dan diperkenalkan dengan karyawan disana. Asli…. karyawan-karyawan di sana lebih ramah dari kantor yang di Sudirman, lebih menyenangkan…. dan mereka rata-rata berasal dari kantor pusat yang ditempatkan di Sunter. Setelah dijelaskan kapan mulai bekerja di tempat baru, akhirnya disepakati untuk dijemput bersama dengan karyawan yang lain di Gambir, dan pulangnya saya nebeng dengan rekan sekantor sampai Gambir. Masalah transportasi selesai, masalah lain adalah hari kerja, ternyata Sabtu masuk kerja setengah hari, nah… ini yang menyebalkan….. sudah enak-enak Sabtu tidak kerja, sekarang tidak lagi.

Pekerjaan di sana, tidak beda jauh dengan kantor pusat. Dulu saya product assistant, di Sunter juga sama tapi saya diminta menangani satu produk yang harus saya pertanggungjawabkan sendiri dalam segi marketing. Istilahnya dalam hal tanggung jawab lebih besar, otomatis gaji 2 kali lebih besar. Setelah beberapa hari di sana, saya mulai mengenal ritme kerja yang harus saya jalani, dan rahasianya kita harus baik-baik dengan orang gudang, supaya kalau kita pesan barang untuk dikirim ke daerah bisa ditangani dengan cepat.

Setiap hari Sabtu di Sunter ternyata merupakan hari yang paling tidak enak, karena Bos Bule ternyata datang untuk inspeksi segala-galanya, mulai dari stock gudang distributor utama, gudang sub distributor Jakarta (letaknya bersebelahan dengan distributor utama), rata-rata penjualan tiap minggu dalam kuantitas, stock pabrik, stock bahan baku, produksi pabrik per minggu berapa dll. Pokoknya seperti ujian lisan….! karena kita harus hafal angka-angka tersebut luar kepala, jadi tanpa baca data tulisan kalau sedang berhadapan dengan Bos Bule. Apa gak gila….??? Kirain setelah lulus kuliah, akan bebas dari hafalan bahan mata kuliah, eh…. gak tahunya, malah ada hafalan angka-angka yang setiap hari berubah terus…..!

Trik lain yang diajarkan oleh senior di Sunter adalah jangan sampai pada waktu hari Sabtu, gudang Jakarta penuh dan tidak ada pengeluaran ke toko, gudang utama kosong tapi gudang barang jadi di pabrik penuh, dan jangan coba-coba ngeles (berkelit) atau bohong, karena bos bule akan mengecek langsung ke TKP detik itu juga! Jadi mulai dari hari Kamis dan Jumat kita sudah kejar-kejaran dengan tiga elemen penting, pabrik, gudang dan bagian delivery. Sabtu adalah puncak acara dari semua hari.

Ada lagi pekerjaannya simpel, buatnya repot, bacanya gak lebih dari 5 menit, daily sales repot plesetan dari daily sales report. Mengumpulkan data dari puluhan sales, trus memasukkan angka-angka penjualan ke dalam lajur-lajur untuk tiap kota dan tiap produk, buatnya bisa seharian karena manual dari kertas ke kertas lagi, ….angka-angka penjualan itu juga harus hafal, tapi dibacanya seminggu sekali dan tidak lebih dari 5 menit oleh bos bule…….., padahal kita ngafalinnya seharian penuh!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun