Alkisah pada sebuah periode yang tak jelas disebutkan dalam berbagai literatur yang sudah hilang di rusak pasukan genghis khan dan disimpan dalam dan rapat dalam hanggar pesawat Belanda.Ketika itu di sebuah wilayah biasa disebut kerajaan diperintah oleh seorang Raja.Ia adalah seorang Raja yang mempunyai ilmu ketatanegaraan mempuni,pandai mengatur siasat untuk menaklukan kerajaan tetangga.Pada suatu ketika sang Raja datang ke suatu kerajaan yang tak jaub dari wlayahnya.
"daerah ini cukup bagus untuk dijadikan tanah pertanian,kupikir semua ini harus bertahan sampai ratusan tahun bahkan selama nya tetap menjadi wilayah pertanian selama nya" gumam Raja. ternyata salah seorang menteri nya mendengar gumaman sang Raja.
"wahai Raja jikalau suatu saat penduduk di Pulau ini bertambah banyak lantas mau tidak mau tanah pertanian akan menjadi pemukiman warga,sehingga amat tidak mungkin jika lahan pertanian di setiap tempat  pulau ini yang akan bertahan selama nya" ujar sang menteri yang khusus menangani masalah pengairan dan tata kelola wilayah kerajaan.
sang Raja menjawab, "wahai sang menteri,engkau memang engkau ahli nya dalam merancanakan tata keloal lahan damn pengairan,akan tetapi amtlah penting keberlangsungan suplai pangan bagi rakyat.Asumsiku bahwa jika rakyat bertambah banyak maka kebutuhan akan pangan juga bertambah banyak.Jadi antara perumbuhan penduduk dan suplai pangan itu berbanding lurus.tidak boleh tidak!!"
"Tapi Baginda Raja,tanpa saya mengurangi rasa hormat pada engkau.Pendapat saya bahwa pertumbuhan rakyat di pulau ini amat drastis,sedangkan sumber daya Alam di pulau ini amat melimpah,tanah di pulau amatlah subur dibanding pulau lain nya.saya yakin tidak aka kekurangan pangan meski harus mengorbankan lahan pertanian..." jawab sang menteri
"pambangunan pemukiman untuk penduduk itu lebih penting,dan tanah di pulau ini sangat subur tapi sangat jarang perang di tanah ini,aku yakin suatu saat akan terjadi lonjakan penduduk.belum lagi banyak bangsa asing yang berusaha menyerang kita dari berbagai sudut.Bukan hanya rakyat tapi