Mohon tunggu...
Lintang Sukma Ningrum
Lintang Sukma Ningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lahir di Yogyakarta

Hi, I'm a Gemini zodiac girl!

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Strategi Survival UMKM Sambal di Tengah Pandemi

14 Oktober 2021   14:08 Diperbarui: 15 Oktober 2021   00:20 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun demikian, setelah dikeluarkan peraturan bahwa Level PPKM menurun Sambal Darkum ini mulai merangkak kembali, merintis dari semula. Dirinya juga mulai memperkenalkan usaha Sambel Darkum ini di media online seperti di instagram @sambaldarkum dan Shopee.

Cara Online ini diakui memang sangat jauh berbeda jika dibandingkan penjualan secara offline. Pada saat awal merintis usaha pada tahun 23 April 2020 silam. Dahulu Ia memasarkan usaha tersebut hanya melalui mouth to mouth.

Nyatanya, Pemasaran online ini belum bisa menunjang kenaikan omset bagi Sambal Darkum ini , tetapi adanya efek positif tetap dirasakan yaitu Sambal Darkum semakin dikenal masyarakat luas.

"Sebelum Pandemi omset 500 ribu per bulan,dengan biaya operasional  300 ribu per minggu. Dikarenakan Pandemi Covid-19 omset mengalami penurunan yang signifikan, bahkan tidak ada pemasukan sama sekali" Ujar Sri Marhastuti

Karena dampak pandemi ini, Sri Marhastuti berharap kepada agar pemerintah menemukan solusi untuk menangani pandemi Covid-19 ini . Dengan demikian, Industri kuliner di Yogyakarta dapat kembali pulih seperti semula.

Penulis  : Lintang Sukma Ningrum

Kampus Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

sambaldarkum
sambaldarkum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun