Mohon tunggu...
Muhammad Lintang Kumoro Jati
Muhammad Lintang Kumoro Jati Mohon Tunggu... mahasiswa ilmu komunikasi UIN SUKA [24107030134]

langit sebagai atap rumahku YEEEEE INFJ BOYS

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Overthinking,Masalah Anak Muda?

13 Juni 2025   19:40 Diperbarui: 13 Juni 2025   17:16 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber lintang kumoro jati

Pernahkah kamu merasa lelah hanya karena berpikir terlalu banyak? Bahkan sebelum melakukan sesuatu, isi kepala sudah penuh dengan skenario "gagal", "ditolak", "disalahpahami", dan sebagainya. Kalau iya, mungkin kamu sedang mengalami yang namanya overthinking.

Banyak orang menyebut overthinking sebagai masalah klasik anak muda zaman sekarang. Tapi benarkah overthinking hanya milik generasi muda? Atau sebenarnya ini adalah bagian dari tantangan hidup modern yang makin kompleks?

Apa Itu Overthinking?

Secara sederhana, overthinking adalah kebiasaan berpikir berlebihan terhadap suatu hal baik yang belum terjadi, yang sudah terjadi, bahkan hal-hal kecil yang sebenarnya tak perlu dibesar-besarkan. Beda dari refleksi diri yang sehat, overthinking justru cenderung melumpuhkan aksi.

Misalnya:

  • “Aku mau apply kerja, tapi kayaknya CV-ku kurang menarik.”

  • “Kalau aku ngomong kayak gitu, mereka bakal salah paham nggak, ya?”

  • “Gimana kalau aku gagal dan bikin malu keluarga?”

Pola ini terus berputar di kepala seperti kaset rusak, membuat kita cemas, sulit tidur, susah fokus, bahkan akhirnya tidak melakukan apa-apa. Overthinking membuat kita tenggelam dalam kemungkinan, bukan kenyataan.

Kenapa Anak Muda Rentan?

Bukan berarti orang dewasa tidak overthinking. Tapi anak muda, terutama generasi Z dan milenial muda, memang hidup di zaman yang penuh tekanan dan perbandingan. Berikut beberapa penyebab kenapa overthinking sering menghinggapi anak muda:

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
    Lihat Lyfe Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun