Mohon tunggu...
Lintang Gumilang
Lintang Gumilang Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penikmat senja

Seorang ibu pembelajar yang jatuh cinta pada literasi dan gila membaca. Penulis kelahiran asli kota Malang ini sangat bersyukur bisa menulis dan menerbitkan antologi dengan harapan agar tulisannya bisa bermanfaat bagi semua pembacanya.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Geliat Pedal Gas UMKM dalam Membangkitkan Pertumbuhan Ekonomi bersama JNE

28 Januari 2022   21:02 Diperbarui: 28 Januari 2022   21:07 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ayah saya itu pebisnis hebat, apa saja pernah dicoba. Sebenernya hebat atau kurang beruntung ya? Hahaha."

Dia tertawa renyah sambil menceritakan masa lalu keluarganya. Dulu ayahnya pernah memiliki sebuah bedak (toko) sembako di pasar. Tak bertahan lama, beliau pindah dengan membuka toko peracangan di rumah, sekaligus membuka rental PS. Hanya bertahan beberapa tahun saja sampai pada 2007 banting setir dengan membuka rental mobil. Dari persewaan mobil inilah, Cholili dan kedua kakaknya bisa sekolah. Bahkan kakak-kakaknya bisa sampai sarjana.

Hanya persewaan mobil biasa, Ayahnya sendiri yang menyupiri rental kota-kota. Kadang juga ada orderan penjemputan ke bandara Juanda. Pernah beberapa kali tertipu klien yang tidak membayar, karena sistemnya juga lepas kunci. Bahkan pernah mobil ayahnya hampir di bawa kabur. Untung saat itu menggunakan GPS yang bisa dilacak. Sampai datanglah wabah virus Covid 19..

Kebijakan pemerintah untuk di rumah saja tentulah menjadi badai bagi pelaku usaha yang berkaitan dengan traveling. Jasa rent car pun sangat terkena imbasnya. Keluarga mereka memiliki dua armada Avanza yang laris manis saat high season, atau musim liburan. Semenjak pandemi pemasukan sangat berkurang, jarang ada yang menyewa. Bahkan tidak ada lagi penjemputan ke bandara karena pesawat sempat berhenti beroperasi.

Berhari-hari tak ada pemasukan, bahkan dapur sempat berhenti mengepul. Harus segera ada keputusan yang diambil. Ayahnya pun memutuskan mengakhiri bisnis yang telah ditekuninya lebih dari 10 tahun.

Siapa yang mau tetap nekat jalan-jalan pelesiran sedangkan virus ini masih merajalela di luar sana?

Semua armada mobil dijual. Harus segera mengambil keputusan dan memilih berganti usaha yang lebih menjanjikan. Keluarga Cholili mengambil kata mufakat dengan membuka usaha warung kopi.

sumber: dok. pribadi
sumber: dok. pribadi
"Sekarang kan warung kopi sedang menjadi bisnis yang menjamur, Mbak. Anak-anak muda milenial lagi suka ngopi kekinian. Dan kami mencoba peruntungan itu."

Bermodal dari uang penjualan mobil, Cholili sebagai anak laki-laki satu-satunya dipilih sang Ayah membantu bisnis keluarga ini. Kedua kakak perempuannya sudah ikut suaminya masing-masing. Bagaimana caranya dari uang yang tersisa bisa memperoleh bisnis baru yang lebih terang.

Cholili mendadak belajar menjadi pengusaha muda. Mulai dari membangun kafe, belajar menjadi barista, sampai belanja semua keperluan alat dan bahan baku. Ayahnya mendidik dia menjadi pemuda tangguh yang tak boleh tergilas badai pandemi. Justru mereka harus bangkit memutar roda ekonomi keluarga, juga bangsa ini. Didi Kafe pun merambah peningkatan penjualan melalui go digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun