Mohon tunggu...
Inovasi

Esensi Jurnalistik dalam Sosial Media

28 Mei 2016   20:45 Diperbarui: 28 Mei 2016   21:01 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Banyaknya portal berita online yang kini memanfaatkan media sosial sebagai alat penyebarluasan informasi, tentu menimbulkan efek bagi para pengakses media sosial. Kini, para pengakses media sosial seperti Facebookdan Twitteryang masih kerap diakses tidak hanya sekedar kepo-kepo tidak jelas, melainkan mereka bisa menikmati berita-berita yang jauh lebih bermanfaat dan tentunya lebih up to date. Bahkan sekarang bisa dikatakan para pengakses berita lebih banyak lewat media sosial daripada lewat situs berita online yang ada.

Selain itu, karena persebarannya lewat media sosial, pengakses tidak ragu-ragu untuk membagikannya sekaligus terinspirasi untuk turut berpartisipasi untuk menulis opini maupun berita terkait suatu peristiwa. Atau bahkan menjadi seorang jurnalis warga yang saat ini juga sedang naik daun keberadaannya.

Dengan masuknya portal berita online ke dalam media sosial yang sudah menjadi bagian hidup khalayak, tentu saja ini membawa perubahan yang cukup signifikan. Perubahan itu antara lain khalayak menjadi cepat tanggap dan awas terhadap peristiwa yang sedang terjadi dan layak untuk mendapatkan kajian lebih mendalam. Kedua, khalayak menjadi lebih berempati terhadap sebuah peristiwa terutama yang melibatkan isu-isu HAM, kekerasan, perempuan dan anak. Ketiga, khalayak menjadi lebih paham terhadap hukum dan peraturan yang selama ini berlaku di Indonesia. Dengan kesadaran masyarakat akan hukum inilah yang kemudian membuka mata khalayak sebagai bagian dari Negara ini untuk berkontribusi membangun dan memperbaiki secara langsung, sehingga tidak dinyatakan sebagai warga Negara yang pasif.

Media sosial sebagai saluran informasi ini juga membantu proses verifikasi berita. Kecenderungan berita online yang terkenal dengan “kecepatan”nya ini terkadang tidak memperhatikan konten yang ada didalamnya. Sehingga tak jarang menimbulkan mispersepsi antara pembaca dengan redaksi. Maka tak heran khalayak juga bisa memberikan kritik dan masukan yang nantinya bisa membuat ruang redaksi mengklarifikasi berita tersebut.

Dengan adanya portal berita online dalam media sosial, dunia jurnalistik tidak hanya menjadi pembicaraan mereka yang belajar jurnalistik saja. Melainkan bisa dari banyak latar belakang yang tidak mempelajari jurnalistik. Dengan begitu, perspektif dari berbagai latar belakang bisa menambah perkembangan dalam bidang jurnalistik sendiri. Bisa jadi jurnalistik bisa berkembang lebih dari kaidah-kaidah yang selama ini ada.

Dengan demikian, jurnalistik dari dan untuk khalayak memang benar-benar sesuai dengan cita-citanya. Tidak ada lagi yang namanya diam-diam dibungkam, melainkan memang benar-benar bebas sesuai yang sudah dijanjikan oleh negara yang katanya demokratis ini.

Apakah kemudian hal ini memengaruhi kerja para wartawan?

Mungkin secara peraturan dan tidak ada yang berubah. Namun dengan fenomena yang terjadi secara global ini, hanya akan membuat para jurnalis mengikuti perkembangan minat khalayak untuk mengikuti sebuah perkembangan. Jika eranya memang sedang in di media sosial, maka semua media akan diarah pada media sosial. Bahkan dengan adanya fenomena ini, media dalam bentuk apapun justru tidak mengalami keterpurukan. Justru ini menjebatani media untuk semakin mengepakkan sayap dan mengembangkan usaha kearah yang semakin fungsional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun