Mohon tunggu...
Linda Puspita
Linda Puspita Mohon Tunggu... Saya adalah Blogger Jambi yang tak hanya membagikan cerita, tapi juga menyalakan cahaya di ruang-ruang kelas

Menyukai dunia tulis menulis dan merasa selalu beruntung saat mulai menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Satu dari Sejuta Momen Saya Sebagai Guru Honorer Ketika Ikhlas Berbuah

5 September 2025   14:43 Diperbarui: 5 September 2025   14:43 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Dokumen Pribadi

Guru katanya beban negara 'kan? Apalagi dengan status honorer. Beban itu konon semakin berat. Jadi ketika gaji dua sampai tiga bulan belum cair, kami tidak mengeluh. Kami harus memiliki pekerjaan lain untuk suport pekerjaan utama "mendidik anak Bangsa". Meskipun harus tidur kurang 4 jam setiap hari. Lagi-lagi kami tidak boleh mengeluh. Kami tetap bangun dan datang ke sekolah dengan senyum. Lalu menyemangati anak didik dengan suara lantang, "Pagi! Pagi luar biasa!"

Bagaimana rasanya?

Kami para guru honorer yang hafal betul rasanya serta sudah makin terbiasa hidup dengan ketidakpastian.

Baru-baru ini kami juga mendengar bahwa jika ingin jadi guru, kami harus ikhlas, jika ingin mencari uang jadilah pedagang. Kata-kata itu menggores luka, tetapi kami tidak boleh mengeluh. Jika semua orang menjadi pedagang, siapa yang akan mendidik anak-anak bangsa?

Kami memilih mengalah. Dikata-katain seperti apapun. Kami memilih untuk tetap berada di jalur ini, sebagai guru. Mendidik anak Bangsa.

Beruntungnya, kami memiliki anak anak didik yang sebelum memulai pelajaran mereka mendoakan guru-gurunya dengan ucapkan salam penuh takzim. Doa-doa yang, bagi kami, adalah sumber kekuatan tak terbatas.

One In A Million Moment Saya

Ngomong-ngomong, saya punya one in a million moment, jadi gini saking tulusnya saya mengajar anak Bangsa. Saya sungkan meninggalkan kelas meskipun harus tugas di luar sekolah.

Lalu, saya meminta tolong teman guru lainnya untuk masuk ke kelas saya.  Saking sungkannya, saya belikan nasi (ini kondisinya saya belum gajian udah tiga bulan). Sebab saya merasa mengerjakan tanggung jawab orang lain itu berat.

Saya merasa harus melakukannya. Saya hanya ingin berterima kasih. Sore harinya, sebuah keajaiban datang. Ada notif dari M-banking. Tanpa disangka, saya mendapat transfer sejumlah uang dari dua pekerjaan menulis lepas sekaligus. Padahal, admin sebelumnya mengatakan bahwa payment akan dilakukan minggu depan. Transfer itu datang tiba-tiba, tepat saat saya sangat sangat membutuhkannya.

Rasanya? Seperti mendapatkan hari hujan setelah lama cuaca panas kemarau.  Hehehe. Alhamdulillah

Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun