Mohon tunggu...
Linda Puspita
Linda Puspita Mohon Tunggu... Buruh - Pekerja Migran

Be yourself

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dia Bukan Pacarku

2 November 2018   17:36 Diperbarui: 2 November 2018   18:09 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Woy! Apa-apaan, sih!" Seketika Ardi bersuara dengan intonasi yang cukup membuat semua pengunjung kantin menoleh ke arah mereka.

"Baksonya buat aku, kan, aku yang capek abis lari-lari," sahut Doni. Tanpa mempedulikan ekspresi wajah Ardi yang memerah, Doni menyantap pentol bakso dan menyeruput kuah panas beraroma itu perlahan. "Anggap aja ini tuh, PJ kamu buat aku."

Ardi mengernyitkan dahi. Menerka apa yang tengah dibicarakan sahabatnya itu.

"Maksudnya apa? Apalagi itu PJ, penanggung jawab gitu, maksudnya?"

"Makan aja, jawab kali!" Kini suara Ardi kembali naik.

"Kamu itu hidup di jaman apa, sih, Di? PJ aja enggak tahu."

"Sialan! Ditanya malah ngatain."

"Lagian, PJ itu artinya pajak jadian," jelas Doni kemudian kembali menggigit bakso yang menancap di garpunya.

Bola mata Ardi membulat. Otaknya masih belum mengerti ke arah mana inti ucapan Doni. Dia tidak merasa sedang mendekati seorang cewek, jadi tidak mungkin menyandang status pacar orang.

"Enggak usah sok bingung, semua anak udah tahu kali, kalau kamu deket sama Lala, bahkan enggak cuma tahap antar-jemput, tapi udah sampai tinggal bareng. Iya, kan? Ngaku aja, deh!"

Kali ini giliran kantung tawa Ardi pecah, sampai perutnya sakit. Doni bingung, tapi dia bukan tipe orang yang rela menunda suapan demi apa pun. Mie kuning dalam kuah bakso tetap berhasil masuk ke perut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun