"Ayo kalian duduk di meja makan. Dan minum dulu air putihnya, ya!" perintah Ibu Noya kepada Akil dan Noya.
Akil dan Noya pun menuruti apa kata Ibu Noya. Namun setelah minum air putih, Akil tidak langsung makan. Sedangkan Noya langsung disuapi oleh Ibu Noya dan dibimbing untuk berdoa.
"Loh, kok Akil tidak makan?" tanya Ibu Noya dengan lembut.
"Nanti saja, Bibi. Aku belum lapar," jawab Akil singkat.
"Ini waktunya makan siang, Akil!" lanjut Ibu Noya.
"Iya, Bibi! Tapi kenapa Noya masih disuapi? Kan Noya sudah besar," kata Akil yang merasa aneh jika Noya masih disuapi.
"Aku masih kecil. Umurku baru empat tahun," jawab Noya untuk membela diri.
"Umur aku tiga tahun delapan bulan, Noya. Tapi aku sudah bisa makan sendiri."
"Loh, kamu belum ada empat tahun, Akil. Berarti gedean Noya," kata Ibu Noya menanggapi Akil.
"Iya, Bibi!"
"Tapi kamu sudah bisa bersikap dewasa," puji Ibu Noya kepada Akil.