Mohon tunggu...
Lina Maria Ulfa
Lina Maria Ulfa Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Seorang Istri | Pembelajar | Berusaha 'ngrekso' Qur'an sampai mati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

"Responsibility is Mine"

19 November 2017   19:29 Diperbarui: 19 November 2017   20:05 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (dok. Steemit)

Sedikit berbagi...

Kemarin saya dapet ilmu hidup.. dan sangat membangunkan tidurku..

Naaaah.. mau kubagi disini..

Tanggung jawab merupakan sesuatu yang seharusnya kita punyai dalam setiap aktivitas yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam masa keterpurukan, titik jenuh kehidupan atau rasa putus asa biasanya kita akan terserang oleh virus, yang penulis disini menyebutnya sebagai Virus B.E.J.

B = Blame (Menyalahkan)
Dalam keadaan titik nadir keputus asaan kita biasanya akan melakukan 1 langkah yang 'mungkin' kebayakan orang lakukan yakni virus Blame atau menyalahkan. Yang dimaksud disini adalah menyalahkan orang lain atau keadaan atas kejadian yang terjadi pada langkah kehidupan kita. Memang tidak dipungkiri, ketika kondisi baik kita akan merasa bangga atas diri kita dan merasa kita adalah orang yang berjasa atas kesuksesan tersebut. 

Namun ketika keadaan tidak sesuai dengan yang kita inginkan, kita akan buru-buru menunjuk orang lain atau lingkungan sebagai penyebab kegagalan tersebut. Seakan kita ingin lepas tanggung jawab dari kejadian yang terjadi. Ya, mencari kambing hitam memang mudah. Sebagai contoh, IP kita rendah, nilai banyak yang C, kita akan menyalahkan teman sekamar yang rame atau suka memutar musik keras sehingga menggangu belajar.
Bagaimana dengan menyalahkan diri sendiri? Bukankah ketika tidak menyalahkan orang lain, maka diri kitalah yang pantas disalahkan?


Menyalahkan diri sendiri akan memperburuk mental kita, membuat keyakinan yang melemahkan diri kita sendiri, yang bisa berakibat pada ketidak-PD-an dan selalu merasa rendah. Dan ini malah membuat kita tidak berani berbuat lagi dan berbuat lebih. Padahal yang diinginkan adalah merubah keadaan, setidaknya menjadikan lebih baik.


Sehingga yang harus dilakukan adalah bertanggungjawab atas apa yang terjadi. Ya, ketika kita salah, kita harus mengakui kesalahan kita, namun tidak untuk terus meratapi kesalahan. Setelah mengakui kesalahan, kita harus segera mengambil tindakan perbaikan sebagai bentuk tanggung jawab kita.

E = Excuse (Mencari alasan)
Yang berikutnya adalah Excuse atau mencari alasan. Mencari alasan yang dimaksud disini adalah mencari alasan mengapa keadaan kita terpuruk atau kurang memuaskan seperti yang kita inginkan. Setiap gagal mencapai sesuatu, berderet-deret alasan sudah siap di otak kita, dan kita terus mencari-cari alasan sebanyak mungkin kenapa kita gagal. Kita tidak mau disalahkan atas apa yang terjadi. Contohnya, IP kita rendah karena kita tidak punya komputer sendiri, sehingga kesulitan dalam mengerjakan tugas.

J = Justify (Membenarkan/Mewajarkan)
Yang terakhir adalah Justify, yakni membenarkan atau mewajarkan hal mengecewakan yang terjadi pada kehidupan kita. Kita menghibur diri dengan mewajarkan kegagalan yang terjadi, sehingga mengakibatkan kita nyaman dengan keadaan tersebut dan tidak mau memperbaiki. Misal, wajar saja IP saya rendah semester ini, saya sering sakit akhir-akhir ini, sehingga saya tidak bisa mengerjakan UAS dengan maksimal.

Sebenarnya ketiga hal tersebut saling berkaitan satu sama lain, bahkan merupakan satu kesatuan. Ketika kita gagal, ketiga hal ini akan mengikuti. Menyalahkan, mencari-cari alasan, dan mewajarkan. "...Kejadian ini gara-gara si A yang bla bla bla sehingga wajar saja kalau ini gagal...", dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun