Mohon tunggu...
Pande KetutArdilina_1192
Pande KetutArdilina_1192 Mohon Tunggu... Mahasiswa aktif smt 2

Hobi nonton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketuhanan dalam Hindu/Brahma Vidya

29 Maret 2023   11:37 Diperbarui: 29 Maret 2023   14:40 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti yang kita tau, Brahmavidya adalah pengetahuan tentang Ketuhanan dalam Agama Hindu. Secara historis, penulisan seluruh ajaran Hindu bersumber pada kitab Veda, yaitu Sruti, Smrti, Sila, Acara, dan Atmanastusti. Di antara sumber-sumber tersebut, maka yang terpenting adalah bersumber pada kitab-kitab Sruti dan Smrti, dua sumber tertulis. Dalam sumber-sumber itu pulalah kita jumpai penjelasan- penjelasan tentang pokok-pokok pengertian Ketuhanan menurut agama Brahmavidya. Sebagai penganut dan penghayat Agama Hindu, sumber utama penyusunan adalah pada kitab wahyu Tuhan yang telah dihimpun menjadi kitab suci Veda. Kitab ini memuat sabda Tuhan (daivi vak} yang diwahyukan (sruti) melalui para Maharesi pada zaman turunnya Veda, Veda adalah asal mula sastra atau asal dari semua sastra Veda lainnya.
     Gambaran sifat hakikat (tattwa) Tuhan mendorong manusia untuk lebih banyak merenung dan mengagumi keghaiban itu dengan berbagai akibatnya. Penggambaran atau pengucapan tentang Tuhan secara lahiriah, tidak lebih hanya membatasi sifat keabsolutan-Nya secara arbitratif.
     Brahmavidya atau teologi, adalah ilmu tentang Tuhan, theos dan logos. Di dalam sastra Sansekerta dan berbagai kitab suci Hindu, ilmu yang mempelajari tentang Tuhan disebut Brahmavidya. Kata Brahma dalam hal ini diartikan Tuhan, yaitu gelar yang diberikan kepada Tuhan sebagai unsur yang memberi kehidupan kepada semua ciptaan-Nya. Sedangkan kata Tattwa berarti hakikat tentang Tat (Itu, yaitu Tuhan dalam bentuk Nirguna Brahman). Penggunaan kata Tat yang artinya Tuhan, adalah untuk menunjuk kepada Tuhan yang ada jauh dari manusia. Kata itu dibedakan dengan kata Idam, yang artinya yang ini yaitu menunjuk pada benda yang dekat, yaitu semua benda ciptaan Tuhan. Brahmavidya adalah pengetahuan tentang Ketuhanan dalam Agama Hindu, pemahaman tentang Tuhan itu penting dan perlu karena dengan mengenal Tuhan secara tepat dan baik dapat mengantarkan kepada jalan kesempurnaan sampai kepada moksa. Di dalam ilmu agama, khusus dalam bidang teologi, dikenal berbagai ajaran yang menggambarkan hubungan kepercayaan manusia dengan Tuhan, seperti: Monotheisme, Polytheisme, Pantheisme, Monisme, dan Henotheisme. Isme artinya kepercayaan atau ajaran. Disamping isme-isme itu, terdapat pula berbagai ajaran yang dianggap bersumber pada agama primitif yaitu, animisme, spiritisme, totemisme, magisme dan sebagainya yang isinya membahas berbagai aspek kepercayaan masyarakat primitif tentang Roh yang mempengaruhi hidup manusia.

Brahma Widya adalah pengetahuan tentang kesejatian Tuhan (Brahman/Ida Sang Hyang Widhi Waa) dalam segala aspek-Nya yang dalam pengantar agama Hindu, Brahma Widya disebutkan pemujaanNya dilakukan dengan dua model, yakni:
1. Nirguna Brahman
Sang Hyang Widhi Waa dipuja/dihayati dalam posisi "acintya rpa".
2. Saguna Brahman
Sang Hyang Widhi Waa dipuja/dihayati dalam posisi berwujud sehingga dapat dijangkau oleh rasa atau daya pikir manusia.
Sebagai ajaran ketuhanan dalam agama Hindu. Brahma Widy dibahas tentang Tuhan Yang Maha Esa, ciptaanNya, termasuk manusia dan alam semesta. Ada banyak persoalan filosofis mengenai keberadaan Tuhan. Beberapa definisi Tuhan tidak bersifat spesifik, sementara yang lainnya menguraikan sifat-sifat yang saling bertentangan. Argumen tentang keberadaan Tuhan pada umumnya meliputi tipe metafisis, empiris, induktif, dan subjektif, sementara yang lainnya berkutat pada teori evolusioner, aturan, dan kompleksitas di dunia. Pendapat yang menentang keberadaan Tuhan pada umumnya meliputi tipe empiris, deduktif, dan induktif.

Kitab suci mengajarkan pemujaan terhadap Tuhan. Bahasa manusia terlalu terbatas untuk menggambarkan arti kata pemujaan yang sebenarnya. Yang terpenting dalam pemujaan adalah sifat menyerahkan diri sepenuh hati kepada yang dipuja. Seperti dalam mengenal beberapa konsep ketuhanan :
 1. Polytheisme, yaitu suatu keyakinan terhadap adanya banyak Tuhan (wujud Tuhan  berbeda-beda sesuai dengan keyakinan manusia itu sendiri).
 2. Henotheisme, yaitu keyakinan atau teori kepercayaan ini diungkapkan oleh F.Max Muller Ketika ia mempelajari kitab suci Veda. Yang dimaksud dengan Henotheisme atau Kathenoisme adalah keyakinan terhadap adanya Dewa yang tertinggi yang dimana suatu saat akan digantikan oleh Dewa yang lain sebagai Dewa tertinggi. Hal ini dijumpai dalam Rgveda, pada suatu masa Dewa Agni menempati kedudukan tertinggi, tetapi pada masa berikutnya, Dewa Agni digantikan oleh Dewa  Indra, Dewa Bayu atau Dewa Surya. Dalam perkembangan selanjutnya, terutama dalam kitan-kitab Purana Dewa-Dewa tersebut diambilah fungsinya dan digantikan oleh Dewa-Dewa Tri Murti.
3. Pantheisme, yaitu suatu keyakinan bahwa setiap aspek dalam alam digambarkan serta
dikuasai oleh Tuhan.
4. Monotheisme, yaitu keyakinan percaya dengan adanya satu tuhan. Keyakinan ini dibedakan menjadi monotheisme transcendent, yang artinya keyakinan yang memandang bahwa Tuhan Yang Maha Esa berada jauh diluar ciptaan-Nya atau Tuhan Yang Maha Esa maha luhur, tidak terjangkau oleh akal pikiran manusia. Kemudian yang kedua monotheisme immanent, yang artinya keyakinan yang memandang bahwa. Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta alam semesta dan segala isinya, tetapi tuhan Tuhan Yang Maha Esa aitu berada didalam sekaligus diluar ciptaan-Nya.
 5. Monisme, yaitu keyakinan terhdap adanya Ke-Esa-an Tuhan Yang Maha Esa yaitu Esa dalam segalanya. Sebuah kalimat Brhadaranyaka Upanisad,menyatakan "Satvam Khalvidam Brahma, yang artinya segalanya adalah Tuhan Yang Maha Esa.

Sembahyang adalah salah satu dari sekian banyak cara untuk dekat kepada Tuhan,seorang yang hendak sembahyamg harus dalam keadaan suci dan baik. Suci dan baik tidak hanya suci karena mandi tetapi juga karena tingkah laku. Dalam Manu Smrti dikemukakan bahwa :
       1. Pikiran kotor dan tidak baik harus diperbaiki dan disucikan dengan membaca mantra atau kitab Veda.
       2. Badan yang kotor harus dibersihkan dengan jalan mandi.
       3. Benda yang kotor harus dibersihkan dengan air, api atau benda pensuci lainnya.
      4.  perkataan yang kotor harus diajar berkata-kata yang baik, kata-kata halus dan budi bahasa yang baik.
        Mereka yang dalam keadaan suci inilah yang layak bersembah bhakti pada  Tuhan. Sumber ajaran Brahma Widy ini sebagaimana dijelaskan widya wahana dalam konsep ketuhanan agama Hindu disebutkan adalah bersumber kitab suci Veda.
           Menurut Rg. Veda X.71, ada empat jalan yang dapat dilakukan manusia untuk sampai kepada Tuhan, yaitu:
        1. dengan menyanyikan lagu-lagu pujaan
        2. dengan mempelajari dan mengenal Tuhan kemudian mengajarkannya
        3. dengan melakukan Yajna dan memenuhi aturan yang digariskan
        4. dengan menbaca doa-doa mantra
       Dari keempat ajaran itu kemudian dikembangkan menjadi beberapa marga (yoga), yaitu :
       1. Bhakti Marga (yoga)
       2. Jnana Marga (yoga)
       3.  Karma Marga (yoga)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun