Mohon tunggu...
lyurs
lyurs Mohon Tunggu... Editor - SMM

-

Selanjutnya

Tutup

Financial

Saham? Ribet

6 Januari 2019   11:51 Diperbarui: 6 Januari 2019   12:38 2705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Selamat Pagi !

Sudah lama tidak menulis. Sebenarnya saya belum punya kesimpulan yang jelas untuk tulisan kali ini. Tapi saya rasa nanti bakal nemu sendiri ditengah jalan sambil bercerita:D Tapi yang saya akui saat ini memang betul seperti yang ada pada kolom Judul. Saham itu Ribet. Jadi saya mulai sering mendengar kata saham itu dari bapak saya. Beliau merupakan trader sejati. 

Bagaimana tidak? dia bisa menjadi seornag trader(investor saham) sekaligus mentoring bersamaan. Bapak mulai berkecimpung di saham sejak 2 tahun lalu dan betul, tidak selamanya mulus. Bapak banyak belajar dari pengalamannya bermain sendiri sampai dengan masuk ke program mentoring saham orang lain sebagai murid saham. Namun hasilnya? Ya, tidka semaksimal yang dia inginkan. 

Namun seiring berjalannya wakti bapak belajar banyak hal. Bahwa sebenarnya betul, percuma kalau kita ikut bimbingan les diluar hanya karena kita malas belajar sendiri di rumah. haha. jadi, bapak memang masih mengikuti mentoring saham selama beberapa bulan untuk bertanya banyak hal. karena memang agak monoton dan kebingungan jika kita belajar saham dari awal tanpa mentor. 

Mengapa? karena saham itu ternyata memang banyak istilah dan hal-hal baru yang harus dipelajari. saham juga sangat jarang ada dikeseharian bapak sebelumnya. jadi memang benar-benar buta. Jadi setelah bapak tau apa sih sebenarnya hal penting yang harus diketahui pada trading saham, bapak pun berhenti dari program mentoringnya dari orang lain. akhirnya dia memaksakan dirina untuk menemukan strategi yang baik dari ilmu yang dia dapat sehingga diapun bisa menjadi mentor saham sekarang.

Nah, karena merasa tertarik saya pun ikut memberikan waktu dan perhatian saya pada saham. 

Menariknya materi saham bisa saya dapatkan secara gratis dari Bapak haha. dan disini saya mau share untuk pembaca yang sangat awam sekali yang pasti melontarkan pertanyaan 'sebenarnya apa sih itu saham? bagaimana cara transaksi saham? siapa saja yang bisa transaksi saham? saham mahal kan? kenapa sih banyak yang rugi saham sampai bangkrut? dan apakah saham itu haram?'

Jadi dari apa yang sudah saya baca dan saya dengar, saham itu merupakan instrumen yang diperjualbelikan di pasar modal negara kita. Nah, disini pasti ada yang belum tau apa sih itu pasar modal? pasar modal juga sama dengan pasar yang sering kita kunjungi, bedanya dari instrumen yang meliputinya. 

Maksudnya, pada pasar biasa yang dijual adalah ikan, sayur, tahu tempe, dsb. sedangkan pada pasar modal secara umum yang dijual adalah obligasi dan saham. kalau di pasar biasa yang menjadi pedagang adalah orang yang membeli barang yang tidak diproduksi sendiri dan menjualkan kembali untuk mendapatkan keuntungan. namun di saham, yang menjadi pedagang nya adalah perusahaan-perusahaan terbuka.

lalu pasti sekarang ada yang bingung, kenapa harus ada saham? jadi ini menjawab juga apa gunanya pasar modal dan sekaligus menjawab mengapa investasi saham menjadi tidak haram.  saham merupakan surat perjanjian kepemilikan suatu perusahaan (tidak 100% sesuai dengan surat keterangan yang berlaku) yang diperjualbelikan dari suatu perusahaan kepada masyarakat untuk dapat dimiliki bersama dengan cara transaksi. 

Suatu perusahaan yang membuka dirinya bergabung dalam saham berarti membutuhkan dana dari masayarakat untuk perkembangan perusahaannya. jadi jika teman-teman ingin memiliki surat kepemilikan perusahaan tersebut bisa di beli di pasar modal. dalam saham juga ada satuan belinya yaitu 'lot'. jadi pasar modal sangat membantu negara dalam APBN. itulah mengapa saham menjadi tidak haram. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun