Cerbung : Kisah dewa yang mencari temannya ( episode 2 )
Pesan moral dari cerita "Kisah dewa yang mencari temannya" adalah:
1. Â Â Sahabat sejati : persahabatan sejati bukan hanya tentang selalu bersama, tetapi tentang membantu satu sama lain, penuh ketulusan menemukan jalan kebenaran, bahkan jika harus melepaskan.
2. Â Â Setiap jiwa memiliki jalan hidupnya sendiri : meskipun kita peduli pada orang yang kita cintai, pada akhirnya, harus menemukan jalan pencerahannya sendiri. Tidak ada yang bisa menyelamatkan seseorang selain dirinya sendiri, perjalanan spiritualnya sendiri yang harus ditempuhnya.
3. Â Â Ketulusan tanpa pamrih : Â dalam menunjukkan ketulusan cinta dan persahabatan, pada akhirnya harus menyadari ketanpaterikatan dan pemaksaan, melepaskan untuk memberi kebebasan dan kebahagiaan, bukan untuk menguasai yang kita cintai.
4. Â Â Fokus pada pertumbuhan diri sendiri : sebelum berusaha membantu orang lain, penting untuk mencari pencerahan dan kebenaran dalam diri sendiri, karena kita juga memiliki siklus dan perjalanan pembelajaran yang perlu kita pahami dan jalani juga.
Kalau ada pesan moral yang lain, yang kamu temukan dalam renungan setelah membaca kisah ini, akan baik sekali kalau bisa kamu tambahkan, sebagai pembelajaran kita bersama.
---------------------------------------------------
" Dewa yang mencari temannya "
Sang dewa turun mencari teman jiwanya,
melintasi lapisan awan dan cahaya,
bukan untuk mengikat kebahagiaan,
tetapi memberi petunjuk dalam kegelapan.
Ia terjun ke dunia fana yang tak menentu,
mencari bayangan dalam aliran waktu,
menyusuri kelahiran dan kematian,
langkah pengembaraan dalam keheningan.
Perjalanan ini membuatnya belajar,
seperti cahaya yang tak memaksa terang bersinar,
begitulah setiap jiwa memiliki jalan pencerahannya,
laksana air yang mencari luasnya samudra.
Kembalilah ia ke surga dengan mengerti tepat,
melepaskan adalah kasih sayang ketulusan sejati,
bagai angin yang membimbing tanpa terlihat,
perasaan damai pun meliputi dirinya yang memahami.
Inilah keikhlasan sejati yang hidup dalam jiwa persahabatan,
yang ingin mengingatkan dan membimbing pertemanan,
berharap melihatnya senantiasa aman dan terjaga,
meski ada pengorbanan di sana.
Mencari dalam siklus perputaran dunia,
untuk menuntunnya pada berkah kemoralan,
tutur kata dalam laku kebaikan tata susila,
ia bak saudara yang sempurna berkebajikan.
Yang menyambutmu menemukan sang jalan kebenaran,
mengingatkan dan melindungimu di langkah perbuatan,
menjadi kawannya tidak hanya di satu kehidupan,
namun dalam hati yang bersinarkan cahaya kemurnian.
----------------------------------------------------
" Sahabat sejati "
Di tepi keabadian, di bawah langit surga,
dua cahaya bersua, tak terpisah oleh waktu,
satu mencari, yang lain menunggu,
dalam diam yang berbicara.
Sahabat bijak, teman sejati,
bukan hanya yang berjalan bersisian,
tetapi yang mengingatkan jalan keheningan,
saat kabut kegelapan melingkupi.
Menunjukkan jejak bijak kebenaran,
di saat tak lagi langkah tampak ada jalan,
ia adalah suara dalam kesunyian,
cahaya di balik kabut keraguan.
Yang menunjukkan moral bijaksana,
mengisnpirasi kualitas hidup sila beretika,
cermin melihat batin tanpa keliru,
pengingat ketidaktahuanmu.
Dan ketika dunia berubah fana,
waktu hanyalah hembusan angin,
ialah yang akan tetap bertahan,
di dalam hatinya tak pernah lupa.
-------------------------------------------------
" Teman baik adalah cahaya keabadian "
Inilah cahaya baik keabadian,
dalam jiwa teman penerang jalan,
yang tak hanya hadir saat bahagia,
namun tetap setia kala badai melanda.
Ia adalah suara tanpa pamrih,
pembimbing spiritual hidup saat lelah,
dalam diam sarat petuah makna tanpa ikatan,
menunjukkan kebenaran tanpa pemaksaan.
Di kesejatian menemukan persahabatan,
ia yang mendukung dalam kemurahan,
yang selalu membantu dan melindungi,
memberikan kehangatan murni.
Dialah tangan yang selalu diharapkan,
memberi nasihat bijak, petunjuk dalam kegelapan,
lentera penerang, inspirasi mencapai pencerahan,
pendukung niat moral dalam kebaikan.
Motivasi pelaksanaan sila perbuatan,
mengajak pada kebenaran, mencegah kesalahan,
mendorong perbuatan baik, menuju jalan kesadaran,
menunjukkan kebahagiaan dalam kebebasan.
Selesai.......................
Terima kasih, Semoga semua makhluk berbahagia.
Mojokerto, 16 Mei 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI