Mohon tunggu...
Lily Ong
Lily Ong Mohon Tunggu... Makeup Artist - Menikmati indahnya Keselarasan

Pekerja Seni yang menikmati hidup dengan Gembira.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ibadah dan Kesombongan

14 Desember 2019   09:13 Diperbarui: 14 Desember 2019   09:25 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: Widianto H Didiet

Banyak banget kejadian yang kita dengar belakangan ini. Si artis A selingkuh sama siapa  lalu artis itu dihujat habis2an. Si artis B salah ngomong, dihujat juga habis2an. Gue mengambil kesimpulan, sedikit aja melakukan kesalahan, lo akan dihakimi orang ramai, terutama Netizen +62.

Padahal coba liat diri kita sendiri, apakah kita sudah lebih baik dari orang itu? Apa yang sudah lo lakukan sehingga lo itu merasa layak banget mengatakan diri lo lebih baik dari orang ini dan itu. Mungkin lo ngrasa dengan meminta pengampunan dari Tuhan dan dosa lo diampuni, sehingga lo menganggap diri elo sudah lebih baik dari semua orang.

Dosa yang gue tau itu  merupakan penilaian antara manusia dengan Tuhan dan bukan antar manusia,  karena bukan seorang manusia yang layak buat menentukan sebuah dosa. Elo merasa berdosa karena menyakiti orang lain, lalu elo minta maaf pada Tuhan dan karena ke-Maha Baikannya, Tuhan lalu mengampuni, tapi bagaimana dengan antar manusia?

Helooo....

Pengampunan dosa yang lo buat itu adalah urusan elo sama Tuhan, bukan dengan manusia. Pernah berpikir gak, kalau perlakuan elo itu yang sdh diampuni Tuhan belum tentu  diampuni oleh orang lain yang mana telah lo sakiti secara langsung?

Jadi jangan menganggap dengan Tuhan sudah mengampuni lo berarti manusia juga telah mengampuni.

Lalu sudah merasa diri lebih baik dari orang lain?

Elo merasa dengan elo melakukan semua kegiatan kerohanian agama lo, itu artinya semua kesalahan elo juga dihapus ato bersih lagi?

Sekali lagi, segala kegiatan keagamaan itu untuk hubungan lo dengan Tuhan, bukan ke sesama manusia. Jadi kalau elo sudah menjalankan semua kegiatan keagamaan lo, (apapun agama yg ada di ktp lo), bukan berarti semua orang (khususnya yg isi kolom agama di KTPnya sama) akan memandang elo itu baik, dan derajat lo akan naik peringkat, sehingga elo layak banget buat menilai seseorang seperti mengatakan orang itu jahat, orang itu sesat, orang itu kafir, orang itu pendosa dan sejenisnya dan sejenisnya.

Apalagi jika elo memperlakukan orang2 yang tidak melakukan kegiatan keagamaannya dengan seenaknya. Seolah-olah mereka layak diperlakukan seenaknya karena menganggap elo lebih baik dari orang itu. Karena jabatan elo dimata Tuhan sudah tinggi, karena Tuhan dekat banget sama elo, karena elo sudah bisa dengar suara Tuhan, jadi elo ngrasa lebih hebat dari orang lain.

Hal seperti ini yang akan selalu ada di dalam otak lo, Sebuah pemikiran yang terjadi akibat salah memahami makna ibadah;

"Karena Tuhan Maha Dahsyat, Tuhan akan membela gue, karena Tuhan Yang Maha Kuasa akan menyingkirkan semua musuh gue, Karena semua yang gue anggap salah ato mengganggu jalan gue, bisa gue tendang dan gue caci maki, karena Tuhan ada dipihak gue, karena gue sudah melakukan apa yang Tuhan perintahkan dan karena Tuhan ada dipihak gue, siapa yang bisa ngalahin gue...."

Hebat banget... 

Perumusan pola pikir seperti ini, Einstein mah lewat.. Percuma ada peraturan dan hukum agama yang disusun dan dijalankan berpuluh tahun. Berapa tahun lo bereksperimen lalu dapetin rumus baru seperti ini dan lalu menempelkannya di otak level paling tinggi dan lalu menerapkan dalam kehidupan lo..  Jangankan Peraturan dan hukum Agama,  Peraturan cara berpikir dalam beribadahpun elo salah memahaminya.

Kedepannya, dengan posisi dan fasilitas yang lo yakini dan imani itu, akan membawa kejatuhan bagi orang yang selingkungan dengan lo. Sadarilah perbedaan tempat dan waktu, elo masih di dunia yang fana ini, dan elo itu gak hidup seorang diri, ada manusia lain yang secara sengaja maupun tidak sengaja bersinggungan dengan elo.

Janganlah berbuat seenaknya, syukur-syukur lo sampai hari ini belum ditabok orang.. ataaau... bisa jadi gue orang yang pertama yang bakal nabok elo..

Kedekatan elo, gue, KITA dengan Yang Maha Kuasa, tidaklah berarti diri kita lebih baik dari orang lain dan mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari lainnya. Semakin elo mengenalNya, maka elo akan semakin menunduk, rendah hati. Karena bahkan Dia, adalah pelayan dan penebus dosa umat manusia.

Jangan jadikan ibadah sebagai tanda supremasi lo buat mendominasi Tuhan, karena hanya dengan ketulusan hati barulah elo bisa menjamahNya.

Lebih dalamlah memahami diri lo, renungi dan terus pikirkan segala hal yang lo lakuin di dunia ini terutama pemahaman tentang arti beribadah.

Sana gih, cari tempat sepi, belajarlah untuk memahami...

Salam 

Lily Ong

Jakarta 14-12-2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun