Mohon tunggu...
Lilis Cahyati
Lilis Cahyati Mohon Tunggu... Guru - Guru. Penggerak Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah sarana silaturahmi dan saling memberikan informasi yang mencerahkan. Bahkan mampu mengukir sejarah untuk kelak di kemudian hari. Menulis dengan hati adalah cara terbaik agar yang kita tulis sarat dengan makna.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Intoleransi terhadap Korupsi

1 Februari 2023   06:36 Diperbarui: 1 Februari 2023   06:36 2729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bahkan yang paling mengejutkan adalah banyak kasus korupsi yang dilakukan dengan begitu rapi dan sistematis sehingga banyak masyarakat tidak menyadari bahwa tindakan yang dilakukan merupakan tindak pidana korupsi. Apalagi hasil dari korupsi tersebut dibagikan ke semua pihak, otomatis oknum tersebut akan menganggap bahwa korupsi adalah hal yang biasa.

Hai para koruptor, tahukah Anda? Bahwa Anda memiliki penyakit yang merusak struktur dan tatanan negara dan pemerintahan ini jika terus terjadi, bahkan menjadi faktor utama penghambat berjalannya roda pemerintahan dan pembangunan yang direncanakan dengan matang. Bahkan jauh lebih bahaya dari wabah covid-19 ini. Apakah Anda tidak meyadari bahwa negeri ini telah masuk pada kondisi keterpurukan ekonomi yang dampaknya mempengaruhi pembangunan negeri dan kehidupan ekonomi.

Nyata dari data yang dirilis ICW, setidaknya ada 425 kasus korupsi terkait dengan anggaran pendidikan terjadi pada periode 2005-2016, dengan kerugian negara mencapai Rp1,3 triliun dan nilai suap Rp55 miliar (Kompas.com)

Ayolah bangun, kembalilah menjadi bagian dari pencetak anak bangsa negeri ini dengan derajat dan martabat yang hebat. Jalankan mekanisme kontrol yang seharusnya dapat dilakukan para pemangku kepentingan dengan baik. Anak negeri ini butuh maju, butuh sejahtera dan butuh teladan yang tidak korupsi.

Dari kami di sini berharap, semoga kondisi ini banyak sosok yang mampu membangun sistem yang baik walaupun  bukanlah pekerjaan yang mudah untuk membangun sebuah sistem yang baik dan kuat, karena untuk membentuk sistem yang kuat diperlukan integritas individu yang tinggi, dan menurut hemat saya undang- undang bukankah muncul untuk menjadi paying hukum tetapi korupsi ini malah menjadi  menjadi persoalan akut alias kronis.

Lalu bagaimana agar peran pendidikan antikorupsi dalam pemberantasan tindak pidana korupsi mampu berhasil? Karena pendidikan merupakan ujung tombak dalam memerangi wabah korupsi yang menjangkiti bangsa bahkan tidak ditemukan formulanya. 

Sebagai ujung tombak, tentunya peran pendidikan antikorupsi menjadi sangat vital bagi tercapainya salah satu tujuan negara Indonesia yaitu memajukan kesejahteraan umum, tujuan negara akan sulit tercapai jika korupsi masih menjangkiti hampir seluruh sendi kehidupan bangsa ini. Masyaallah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun