Mohon tunggu...
LILIS NOVITARUM
LILIS NOVITARUM Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Saya seorang dosen bidang keperawatan. saya mendalami tentang kanker payudara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Peningkatan Kualitas Hidup dengan Pemanfaatan Media Sosial sebagai Media Pemasaran Hasil Terapi Aktivitas Survivor Kanker Payudara

25 Oktober 2022   07:30 Diperbarui: 25 Oktober 2022   08:13 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Universitas Sumatera Utara memiliki Program Pengabdian Masyarakat -- Kemitraan Mono Reguler. Sejalan dengan program tersebut Ketua pelaksana Hasnida, PhD., Psikolog dan Tim memiliki inisiatif untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di kerajinan tangan Blessing Craft. Tim pengabdian masyarakat USU mempersiapkan bahan dan media untuk kegiatan pendampingan kepada Blessing craft. Lokasi blessing craft adalah di jalan Gaperta Ujung no 23 Medan Helvetia. Lokasi ini sangat strategis karena berada di pinggir jalan besar. Lokasi ini memungkinkan kegiatan memasarkan hasil kerajinan tangan yang telah dibuat oleh survivor kanker payudara.

Blessing craft ini merupakan kelompok survivor kanker payudara yang telah menyelesaikan rangkaian terapi pengobatan. Menurut Ibu Erma, Blessing craft terbentuk karena inisiatif pengelola yang menginginkan survivor kanker payudara memiliki cara pandang yang positif terhadap hidupnya dan memiliki tambahan penghasilan. Kegiatan yang dilakukan dalam Blessing craft adalah memberikan ketrampilan para survivor untuk membuat suatu bentuk kerajinan tangan, seperti jepit rambut, bando, bunga dari sampah plastik, dompet dari ulos bahkan berjualan baju bekas.

Kegiatan dilaksanakan dengan memberikan ketrampilan membuat jepitan rambut untuk para survivor. Latihan ketrampilan ini dilaksanakan di rumah survivor secara bergiliran setiap bulan sekali disesuaikan dengan jadwal pertemuan para survivor kanker payudara. Tim pengabdian masyarakat menghadiri kegiatan tersebut dan melakukan pendmapingan dalam bulan-bulan terakhir sambil mengevaluasi tingkat kesulitan membuat kerajinan tangan. 

Para survivor menjawab bahwa tingkat kesulitan yang dialami tidak begitu menjadi masalah, dan mereka memang terkena lem tembak saat membuat jepitan rambut. Survivor mengatakan bahwa mereka memiliki kendala dalam hal pemasaran. Hasil kerajinan tangan yang mereka buat dikumpulkan dalam ruko Blessing craft di jalan gaperta ujung no 23 Medan Helvetia. Akan tetapi promosi yang dilakukan belum menyasar masyarakat secara luas. Mereka memiliki akun facebook Blessing Sim yang digunakan sebagai media promosi.

Pengelola Blessing craft menyampaikan bahwa sudah ada kemajuan pelanggan yang mulai melakukan transaksi via online. Akan tetapi kendala yang ada adalah ongkos kirim ke rumah pelanggan. Karena harga jepitan rambut tergolong murah, apabila pembeli membeli jumlah kecil maka ongkos kirim terkesan lebih besar daripada harga jepitan, sehingga tidak jarang pembeli yang membatalkan transaksi. Sehingga akan dilakukan kerjasama dengan jasa pengiriman paket di kota Medan.

Dok pribadi
Dok pribadi

Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi survivor dan keluarga. Bagi survivor kanker payudara kegiatan ini mampu meningkatkan rasa kepercayaan diri dan kualitas hidup sebagai seorang individu. Saat survivor menjalani rangkaian terapi pengobatan kanker payudara mereka merasa tidak berdaya dan seluruh aktifitasnya dibantu oleh keluarga. Bahkan tidak sedikit survivor yang terpaksa harus tidak bekerja karena waktunya habis untuk melakukan terapi pengobatan. 

Hal ini menyebabkan perasaan tidak berharga para survivor. Akan tetapi dengan kegiatan ini, mereka menunjukkan bahwa mereka masih mampu untuk mencari tambahan penghasilan dengan menggunakan ketrampilan membuat jepitan rambut, bando, dompet dari ulos, maupun bunga dari plastik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun