Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Dengan Bahan Baku Melimpah, Masihkah Kita Enggan Menulis?

19 Juni 2019   05:58 Diperbarui: 20 Juni 2019   12:22 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pixabay.com

Kemudian dalam aktivitas silaturahmi, saya berjumpa dengan sepasang suami istri yang inspiratif. Dari kejadian ini, saya menelurkan dua artikel Sosbud, yang saya tayangkan di sini dan di sini. 

Selain itu, masih berkaitan dengan tema Lebaran, saya juga telah menghasilkan dua tulisan lain dalam kategori Karir dan Transportasi yang telah saya tayangkan di Kompasiana seminggu terakhir ini. Alhamdulillah, keduanya terpilih sebagai Artikel Utama. Jadi setidaknya saya mendapatkan lima bahan mentah sepanjang proses mudik, silaturahmi hingga kegiatan pasca Idul Fitri yang menghasilkan karya nyata berwujud artikel di Kompasiana.

Akan menjadi jauh lebih banyak lagi bahan baku yang saya temui dalam periode perayaan Idul Fitri yang tak sempat mewujud sebagai tulisan siap saji. Misalnya saja ide tentang budaya membakar petasan yang saya saksikan di beberapa tempat. Ide itu sempat mengemuka, tetapi gagal tayang karena saya tidak berhasil mengumpulkan referensi yang cukup. Daftar bahan mentah akan menjadi sangat panjang bila saya mengingat sekian banyak ide yang sekelebat lewat tanpa saya sempat menangkapnya.

Contoh kedua adalah ide yang muncul di bulan Ramadan. Sepanjang bulan suci, setidaknya saya telah menulis di Kompasiana sebanyak 14 artikel dalam berbagai kategori baik fiksi maupun non fiksi. Dalam hal ini cukup besar peranan Kompasiana memotivasi saya menuliskan ide-ide tersebut dengan program THR-nya.

Jumlah tulisan ini tentu amat sedikit dibandingkan banyak Kompasianer lain yang bisa saban hari menayangkan artikel. Bahkan saya juga mendapati beberapa Kompasianer menyumbang lebih dari satu artikel dalam sehari.

Masalahnya Bukan pada Ketersediaan Ide
Masalah berikutnya adalah kemauan dan kemampuan untuk menangkap dan mengolahnya hingga tersaji sebuah tulisan yang layak dikonsumsi masyarakat. Kemampuan yang seadanya tentu saya telah memilikinya. Terbukti dengan cukup banyaknya artikel yang terserak di Kompasiana sejak setahun yang lalu.

Persoalan teknis tidak terlalu menjadi masalah sepanjang kita tidak perfeksionis. Banyak praktisi penulisan yang menyarankan untuk berani menulis meskipun belum banyak menguasai teknis kepenulisan. Saya sendiri tidak terlalu memikirkan kualitas tulisan, meskipun tidak asal-asalan dalam menulis. Masalah pilihan antara kuantitas dan kualitas teknis sebuah tulisan semacam ini pernah saya babar di sini.

Saya kira kini jika masih ada masalah juga, maka masalah terbesarnya terletak pada kemauan. Sebuah kalimat bijak yang tak lekang oleh panas dan tak lapuk karena hujan bisa menjadi sarana motivasi bagi kita untuk memulai dan terus menghasilkan tulisan. 

Kalimat bijak yang sering disebut dengan istilah keren quotes itu berbunyi, "Selama ada kemauan, selalu tersedia jalan."

Referensi: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun