Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Gamam

26 Mei 2019   14:32 Diperbarui: 26 Mei 2019   14:34 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: tribunnews.com

Entah aku berada dalam sebuah mula atau penghujung kisah kehidupan
Rasa sesak menghunjam dada, oleh jejal nada bimbang
Bak cerita seorang tenaga penjual pemula yang mematung di depan rumah calon pelanggan
Berharap seekor anjing galak melongok dari sirat-sirat teralis pagar dengan gonggongan garang

Tuntunan keyakinan terus menggelosang, menjejak-jejakkan tumitnya langsung ke ulu hati untuk bersegera
Namun belum tertanam keteguhan yang tuntas di rongga dada
Bagai seorang karyawan junior dipanggil menghadap pimpinan
Jantung berdegup kencang, berharap migrain menyerang sang atasan

Sang waktu telah menjelma sebagai wahana yang amat mendera perasaan
Dan belum juga aku mampu beranjak tegak karena nyali yang belum kerasan bermukim dalam hati
Seperti memandangi orang-orang bersuka ria meluncur di roller coaster yang menembus awan
Sementara aku menyaksikan lajunya yang amat kencang dalam perasaan jeri

Dengan menghimpun puing-puing kekuatan yang terserak
Kutetapkan sebuah pilihan di antara gamam yang terus merisak
Kini kehadiran tangan yang maha kuat sangat aku harapkan menopang tekad
Hingga keyakinan yang kukuh semakin erat mendekap

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun