Mohon tunggu...
Lili Asnawiyah
Lili Asnawiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Ilmu komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

UNISA Yogyakarta: " Film Khanzab Makmum"

19 Oktober 2023   13:45 Diperbarui: 19 Oktober 2023   13:48 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Film Khanzab merupakan film bergenre horror dan thriller yang disutradarai oleh Anggy Umbara. Film produksi Dee Company ini berdurasi waktu selama 1 jam 45 menit.Film Khanzab telah tayang perdana di bioskop seluruh Indonesia pada Rabu, (19/4/2023) lalu. Film "Khanzab Makmum" menciptakan atmosfer okultisme yang memicu perdebatan di antara para penonton dan kritikus film. Okultisme adalah praktik-praktik yang berkaitan dengan hal-hal gaib, dan ketika disajikan dalam konteks hiburan, dapat menimbulkan pertanyaan etika dan moral.

Mengutip laman 21cineplex.com, sederet artis Indonesia yang membintangi film Khanzab yakni Tika Bravani, Yasamin Jasem, Arswendy Beningswara, Munggaran Meldrat, Fuad Idris, Vonny Anggraini, Badriyah Afiff, Sheryl Drisanna, Sabian Liza. Film Khanzab sendiri bercerita tentang Rahayu yang menyaksikan ayahnya dipenggal dan menjadi salah satu korban pembantaian dukun santet oleh para ninja pada tahun 1998.

Penggunaan okultisme dalam film khazab umumnya terjadi karena upaya sutradara dan penulis naskah untuk menciptakan suasana misterius dan menegangkan, memanfaatkan daya tarik visual simbol-simbol okultisme, serta merespons ketertarikan budaya populer terhadap tema-tema okultisme. Ini juga memiliki dimensi komersial dengan basis penggemar yang kuat dan potensi kontroversi sebagai alat pemasaran. Dalam banyak kasus, elemen-elemen okultisme ini digunakan secara fiksi untuk menghibur dan mempengaruhi emosi penonton.

Penggunaan okultisme dalam film harus dievaluasi secara moral. Pertanyaan muncul tentang apakah film ini mempromosikan praktik-praktik okultisme atau sekadar menggunakan elemen-elemen tersebut untuk menciptakan atmosfer cerita. Evaluasi moral juga berkaitan dengan pengaruh film ini pada penonton, khususnya yang lebih muda, dan apakah hal ini berpotensi merusak moral dan nilai-nilai mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun