Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Miss, Roh Kudus Apaan Sih?

3 Juni 2020   06:00 Diperbarui: 6 Juni 2020   12:46 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: pixabay.com

Orang-orang yang diurapi Roh Kudus mematuhi perintah Allah. Sehingga nampak jelas, apakah seseorang dipenuhi Roh Kudus atau kekeliruan. Terlihat dari tingkah laku, ucapan, ataupun keputusan-keputusan yang diambilnya.

"But you have been anointed by the Holy One, and you all have knowledge."
ESV, 1 John 2 : 20

Di dalam tubuh Kristus ada dua kubu. Kubu pertama adalah sekelompok murid namun hidup sebagai Antikris. Artinya, secara jasmani adalah nasrani. Identitas diri dalam masyarakat nasrani. Namun menyangkal Kristus bahkan Allah dalam segala tingkah lakunya.

Sehingga, Antikris bukanlah alien yang datang dari luar planet bumi. Suatu mahluk yang baru dan mengerikan. Justru saudara-saudara seiman. Orang-orang yang sama-sama beribadah namun hidupnya jauh dari kudus.

Kubu kedua adalah orang-orang yang hidup kudus. Merekalah yang disebut sebagai yang diurapi. Mereka pula yang beroleh segala hikmat tentang Allah.

Faedah Memiliki Roh Kudus

"If we receive the testimony of men, the testimony of God is greater, for this is the testimony of God that he has borne concerning his Son."
ESV, 1 John 5 : 9

Mengapa pengurapan Roh Kudus penting? Tingkat pertama, agar memperoleh kepercayaan dari manusia. Tingkat berikutnya adalah mendapatkan tanda dari Allah.

Kepercayaan dari sesama adalah hal yang penting. Untuk membina relasi, kepercayaan adalah pondasi.

Orang yang diurapi Roh Kudus adalah orang yang kualitasnya terjamin. Sehingga mereka adalah orang-orang yang tepat untuk memimpin. Dapat menjadi teladan yang baik.

Tanda dari Allah adalah pencapaian tertinggi. Suatu prestasi maksimal. Pengakuan dan penerimaan dari Sang Pencipta yang menyatakan suatu kelayakan. Layak menyandang gelar terhormat, Anak Allah, Umat yang Kudus, Imamat Rajani. (*)

*Dibuat untuk menjawab pertanyaan seorang murid.*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun