Mohon tunggu...
Lili Ayudia Permata Sari
Lili Ayudia Permata Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Maju tanpa menyingkirkan; Naik tanpa menjatuhkan; Menjadi benar tanpa menyalahkan; Menjadi baik tanpa menjelekan (Sanatana Dharma)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Krisis Kebenaran di Indonesia

20 Oktober 2018   07:36 Diperbarui: 20 Oktober 2018   08:04 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Berkembangnya teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini membuat manusia di seluruh penjuru dunia jadi 'melek internet', mereka dengan leluasa mengakses sesuatu yang mereka inginkan dengan mudah. Aplikasi-aplikasi atau sosial media diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia agar seperti komunikasi, transportasi, makanan, pakaian, dan barang-barang kebutuhan lain bisa didapatkan bahkan dari benua yang berbeda sekalipun. Hal ini dirasakan hampir semua negara di dunia, termasuk di Indonesia.

Sayang sekali, dalam kemudahan tersebut Indonesia malah melupakan hal penting, yakni KEBENARAN. Ketika media-media sosial disalahgunakan untuk menipu orang lain dengan kedok jual beli online, alat untuk saling hujat-menghujat, dan sistem informasi yang seharusnya menyampaikan berita apa adanya dijadikan alat untuk memprovokasi masyarakat dan memanfaatkan untuk kepentingan kelompok tertentu.

Dalam penulisan berita yang penuh kebohongan, tidak jarang dijumpai foto yang dicantumkan dalam berita bukanlah foto asli sesuai kejadian namun malah mengambil dari kejadian lain yang sama konteksnya, juga kita sering menemukan judul yang tidak sesuai dengan berita yang disajikan. Tentu ada alasan dibaliknya, mungkin saja untuk memikat pembaca dan minat pembaca terhadap berita tersebut semakin besar. Namun apakah benar jika harus ada kebohongan untuk tujuan tersebut? Melihat Indonesia, mungkin hal ini sangat membahayakan mengingat sikap kritis masyarakat sangat rendah dan mudahnya rasa percaya. Akhirnya banyak masyarakat terombang-ambing dalam kasus hoax dan tidak bisa lagi membedakan mana yang benar dan tidak benar.

Di media sosial banyak ditemukan kalimat-kalimat hujatan yang belum tentu benar terhadap seseorang lain, pembelaan terhadap diri sendiri atau kelompok dengan fitnah kepada pribadi atau kelompok lain, setelahnya hadir kebencian sesama masyarakat Indonesia. Dilain masalah, penipuan berkedok jual beli online merajalela, misalnya saja kasus barang yang dikirim tidak sesuai pesanan, bahkan uang yang tidak sedikit jumlahnya bisa hilang seketika karena penipuan ini.

Bahkan baru-baru ini, Indonesia di hebohkan dengan kasus hoax Ratna Sarumpaet yang dengan wajah babak belurnya mengaku telah dianiaya namun ternyata setelah beberapa hari akhirnya mengaku bila tidak ada kasus penganiayaan terhadap dirinya dan mengatakan bahwa itu hanya bekas operasi plastik. Miris sekali bukan? Orang berpengaruh seperti beliau yang entah dengan maksud apa melakukan hal sedemikian rupa. Bahkan sistem-sistem hukum yang seharusnya menegakan kebenaran, malah mulai main belakang dengan kebohongan, dengan kasus suap di balik jerujinya.

Ketidakbenaran mulai menguasai Indonesia, dan sangat disayangkan internet dan media-media sosial menjadi peran utama penyebaran ketidakbenaran tersebut. Lalu apa yang perlu dilakukan? Mari perangi hoax dan ketidakbenaran! Bagaimana caranya?

Masyarakat Indonesia secara keseluruhan harus saling bekerja sama untuk mengembalikan lagi maksud terciptanya internet adalah untuk memudahkan informasi, menyalurkan aspirasi atau seni, dan menyebarluaskan pesan-pesan kedamaian. Pembuat berita menyampaikan berita secara apa adanya, dan masyarakat sebagai pembaca tidak mudah percaya dengan segala pemberitaan namun melakukan check and recheck terlebih dahulu, media sosial dimanfaatkan baik, dan menjadi masyarakat yang tanggap namun kritis.

Indonesia mungkin akan semakin besar dengan adanya internet, karena hal itu akan membuat Indonesia semakin dilihat banyak negara lain di dunia. Namun mari jadikan Indonesia besar bukan dengan sembarang 'kebesaran' , tapi besar dengan mengagungkan kebenaran. Menjadi masyarakat yang cerdas dengan tidak mudah percaya terhadap hoax.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun