Mohon tunggu...
Lilah Nur Kholilah
Lilah Nur Kholilah Mohon Tunggu... Guru - Sebagai Guru

Hidup adalah sebuah proses, apapun proses yang kamu dapatkan, hadapi dan itu semua pasti akan terlewati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi

9 Desember 2022   23:03 Diperbarui: 9 Desember 2022   23:46 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk lebih memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran guru membutuhkan model pembelajaran. Model yang dipakai pun harus sesuai dengan pencapaian pembelajarannya. Jika modelnya sesuai, maka hasilnyapun akan sesuai dengan yang diharapkan. Model yang dipakai untuk pembelajaran menulis ini sangat beragam. Khususnya untuk pembelajaran menulis teks eksplanasi. Guru diajak kreatif untuk memilih model yang betul-betul sesuai dengan pembelajaran yang akan disampaikan. Model pembelajaran bertujuan agar pembelajaran lebih terarah dan dapat tercapai. 

Model pembelajaran yang dipakai dalam penelitian ini adalah, model pembelajaran discovery learning. Dalam model pembelajaran tersebut, siswa akan diajak lebih aktif dalam belajar dan hasil belajarnya diharapkan mampu meningkatkan kemampuan mandiri peserta didik dalam memecahkan suatu masalah. Melalui enam proses yang ada dalam model pembelajaran tersebut. Proses pertama yaitu stimulus, dalam proses ini siswa akan diajak untuk berpikir kritis dalam membentuk pertanyaan-pertanyaan terkait permasalahan yang dimunculkan oleh guru. 

Ketika siswa berpikir otaknya akan aktif bekerja. Kemudian memasuki proses selanjutnya yaitu identifikasi masalah, selain diajak untuk aktif berpikir guru juga akan mengajak siswa untuk aktif dalam hal mengidentifikasi masalah. Hasil dari apa yang dipikirkan siswa akan dibicarakan melalui proses diskusi dan tanya jawab. Pada proses diskusi kelompok itu guru akan mengarahkan siswa dalam mengumpulkan data terkait topik yang diangkat. Proses pengumpulan data tersebut masuk pada tahap ketiga. 

Kemudian memasuki tahap selanjutnya yaitu tahap keempat adalah tahap pengolahan data. Siswa akan diarahkan untuk menganalisis data yang sudah mereka peroleh dari proses diskusi yang sudah mereka lakukan. Memasuki tahapan kelima yaitu tahap pembuktian, pada tahap ini siswa akan melakukan pemeriksaan dan pengecekan secara cermat terkait hasil analisis yang sudah dilakukan. Dan selanjutnya masuk pada tahapan terakhir yaitu tahap penarikan kesimpulan dari setiap masalah yang didapat dan hasil analisis yang diperoleh. 

Proses terakhir inilah yang menjadi tujuan utama peneliti. Setelah dilakukan proses generalisasi siswa akan bisa menentukan tulisan seperti apa yang akan mereka buat. Pada proses ini siswa diajak untuk menuliskan hasil dari pemikiran yang telah diskusikan tersebut sesuai dengan bahasan masing-masing. Dari keenam proses tersebut, model pembelajaran discovery learning dirasa sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dicapai.

B. Metode Penelitian


Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai suatu tujuan. Metode menjadi pertimbangan penting dalam sebuah penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. 

Sugiyono (2015:107) menyatakan bahwa metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Sukardi (2009:178) menyatakan metode penelitian eksperimen merupakan metode yang sistematis guna menjawab hipotesis yang berkaitan dengan sesuatu jika dilakukan pada kondisi yang dikontrol dengan yang diteliti yang utamanya berkaitan dengan sebab akibat.

Metode penelitian eksperimen memiliki beberapa bentuk desain. Sugiyono (2015:108) mengemukakan empat bentuk desain eksperimen sebagai berikut.

  • Pre-Experimental Designs
  • One-Shot Case Studi
  • One Grup Pretest-Posttest
  • Intec-Grup Comparison
  • True-Experimental
  • Posttest Only Control Design
  • Pretest-Posttest Contol Grup Design
  • Factorial Experimental
  • Quasi Experimental
  • Time Series Design
  • Nonequivalent Contol Grup Design
  • Dari keempat bentuk desain eksperimen di atas, desain yang dipakai adalah Pretest-Posttest Control Design. Sugiyono (2015:112) menjelaskan bahwa dalam design Pretest-Posttest Control Design ini terdapat dua kali perlakuan yang masing-masing dipilih secara random (R). Kemudian, kelompok eksperimen diberi perlakuan (X). Dari kelas tersebut diberikan dua kali perlakuan, yaitu di awal dan diakhir proses pembelajaran.
    • R
    • O1
    • X
    • O2
    • Cara kerja desain ini adalah peneliti mengambil satu kelas yang dinamakan kelas eksperimen. Dalam kelas eksperimen ini diberikan perlakuan berupa model pembelajaran discovery learning.
    • Hasil
  • Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif data skor pretest dan posttest pada kelas eksperimen dapat ditemukan nilai rata-rata, varians, dan jumlah anggota sampel. Rata-rata skor pretest sebesar 62,7 dan skor posttest sebesar 80,1. Kemudian dilanjutkan uji perbedaan rata-rata tes akhir yang dilakukan dengan menggunakan uji-t dua pihak dengan taraf signifikan (=0,05).

  • Hasil perhitungan nilai ttabel dengan dk = n1 + n2 -- 2 = 30 + 30 -- 2 = 58 , ttabel = 2,002 dan thitung = 5,2729, dengan kriteria jika --ttabel < thitung > ttabel , maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dari hasil perhitungan didapatkan -2,002 < 5,2729 > 2,002 maka sesuai dengan kriteria pengujian Ha diterima. Dengan demikian, penggunaan model pembelajaran discovery learning berpengaruh positif terhadap hasil menulis teks eksplanasi pada siswa kelas XI Mipa 2 SMAN 3 Kabupaten Tangerang.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun