Mohon tunggu...
Sholikah Natriyani
Sholikah Natriyani Mohon Tunggu... Lainnya - Lika

I can do it

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nikah Muda Part 4

29 September 2020   20:42 Diperbarui: 29 September 2020   20:50 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Wajah Ervan panik saat melihat Cindy terjatuh dari tangga karena ulahnya. Ia langsung menghampiri tubuh Cindy yang tergeletak di bawah sana


"Sialan....perasaan gua cuman nampar dia kenapa malah jadi kaya gini sih?" gumamnya
"Woiii...bangun dong cil...bocil...nyusahin banget sih lu?" gumam Ervan lagi sembari berusaha membangunkan Cindy
"Gak sadar-sadar lagi ni bocil satu,,gua bawa ke rumah sakit aja deh, takut mati ni bocah" gumamnya lagi


Ervan pun membawa Cindy ke rumah sakit terdekat dengan mobilnya. Sesampainya di rumah sakit Cindy langsung di bawa ke IGD untuk memperoleh penanganan. Sedangkan, Ervan menunggu di ruang tunggu


"Duh..gimana kalo bocil meninggal gua mesti bilang apa sama keluarga nanti?" ucap Ervan pada dirinya sendiri
"Bodoh banget gua, kenapa gua sampai emosi banget gitu sih tadi!!" gumamnya lagi sembari dipenuhi rasa khawatir yang terlukis di wajah dan gerakan tubuhnya


Kurang lebih 30 menit sudah Cindy berada di IGD, dan dokter pun keluar dari ruangan itu


"Wali dari nona Cindy?" tanya dokter itu
"Ya dok saya walinya, gimana dok keadaannya?, dia selamat kan dok?" ucap Ervan
"Baik, jadi berdasarkan pemeriksaan yang telah kami lakukan, nona Cindy sepertinya mengalami pembekuan darah di otaknya, ini terjadi akibat benturan yang amat keras pada kepala bagian belakangnya, saat ini kondisinya masih kritis dan harus dipindahkan ke ruang ICU" ucap dokter itu



"Apaa??? Pemmmbekuan darah dok? Dan sekarang masih kritis?, tapi, dia bisa sadar lagi kan dok?, dia masih bisa selamat kan dok?" tanya Ervan
"Kami hanya akan berusaha semaksimal kami pak, melihat kondisi nona Cindy saat ini, mungkin ia akan tersadar setelah beberapa hari" ucap dokter itu
"Baik dok, terima kasih, apa saya boleh masuk untuk melihatnya sebentar saja dok?" tanya Ervan
"Untuk saat ini belum diperbolehkan ya pak, nanti saat sudah dipindahkan di ICU silahkan masuk tidak apa-apa" jelas dokter itu
"Baik dok, saya mengerti" ucap Ervan
"Baik, kalau begitu saya permisi dulu pak" ucap dokter itu lalu berlalu pergi meninggalkan Ervan
"baik dok" ucap Ervan

Singkat cerita, Cindy saat ini sudah dipindahkan ke ruang ICU dan Ervan ada di dalam ruangan itu untuk menjaga Cindy. Nampak dari raut wajah Ervan ia merasa sangat bersalah atas perbuatannya pada Cindy


"Bocil, lu bakal baik-baik aja kan...maafin gua ya, gua gak suka aja liat lu jalan sama orang lain, gua juga gatau kenapa gua bisa emosi gitu,,terus juga lu pakai ngatain cewek gua segala... ya jelas gua emosi lah sama lu...hasshhh pusing gua sama diri gua sendiri!!" ucap Ervan yang duduk di bangku sebelah tempat tidur Cindy


Kringg.....kringgg....suara handphone berdering, Ervan langsung mengambil handphone di saku celananya dan menjawab televon itu. Ternyata televon itu dari Vina, pacarnya sendiri


"Halo sayang kamu dimana?, kok gak ngabarin aku sih?" ucap Vina
"Aduh...gua mesti jawab apa nih sama Vina, gak mungkin kan gua bilang baru jagain bocil, biasa abis gua" batin Ervan


"Aaah, aku tadi anu sayang ketiduran, ini aja aku baru bangun karena kamu telvon hehe, maaf ya sayang" ucap Ervan
"Oooh...kamu gak bohong kan sayang? Kamu beneran ketiduran kan? Gak lagi mesra-mesraan sama anak kecil itu?" ucap Vina penuh curiga


"Yaampun aku beneran sayang, masak sih aku bohong sama kamu" ucap Ervan berusaha mengelak
"Yaudah ayo ke club sekarang aku kangen sayang, kamu bisa kan?" tanya Vina
"Haahh?...harus sekarang banget sayang ke club nya?" ucap Ervan


"Iyalah sayang aku pengen ke club nya sekarang, kamu bisa kan?!" ucap Vina
"Hemmm, iya sayang iya aku bisa, tunggu ya aku siap-siap dulu terus OTW buat jemput kamu" ucap Ervan
"Oke sayang" ucap Vina


Segera Ervan mematikan televonnya dan ia pergi meninggalkan Cindy yang tergeletak di rumah sakit, untuk pergi ke club bersama kekasihnya itu. Malam itu Ervan tak kembali lagi ke rumah sakit, ia menghabiskan waktunya semalaman di club bersama Vina. Sedangkan, Cindy ia masih terbaring lemah tanpa sadar di rumah sakit seorang diri.


Pagi hari pun tiba, Ervan masih berbaring di kamarnya setelah lelah menghabiskan malam di club tadi malam, ia pun terbangun pukul 12:00 siang


"Woaaahhmmm...jam berapa nih?" gumam Ervan
"Waduhh...udah jam 12 aja nih, gua harus ke rumah sakit nih, siapa tau tu bocil udah sadar kan" gumamnya lagi


Ervan kemudian, bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit. Sesampainya di sana, Ervan menemui keadaan Cindy belum ada perubahan sama sekali masih sama seperti kemarin. Ia memutuskan untuk duduk di bangku samping Cindy. Tak berapa lama, dokter pun masuk untuk memeriksa keadaan Cindy.


"Permisi, pak saya periksa dulu ya keadaan nona Cindy hari ini?" ucap dokter itu
"Iya dok, silahkan" ucap Ervan
Dokter pun melakukan beberapa pemeriksaan terhadap Cindy
"Bagaimana dok, kondisinya hari ini?" tanya Ervan


"Tenang saja pak, kondisi vitalnya membaik daripada kemarin kok, Anda sabar saja ya menunggu nona Cindy kembali sadar" ucap dokter itu
"Baiklah, terima kasih dok" ucap Ervan
"Iya, saya permisi dulu ya," ucap dokter itu
"baik dok, silahkan" ucap Ervan


Dokter pun pergi, Ervan terlihat sedikit tenang setelah mengetahui kondisi Cindy yang ternyata membaik dibanding kemarin


Kringggg.....kringggg, handphone Ervan berdering, tenyata itu telvon dari mamanya. Ia kemudian langsung menjawab telvon itu dengan segera


"Halo Ma," ucap Ervan
"Halo nak, kamu sama Cindy dimana sekarang?" ucap Mama Ervan
"Kita, di rumah kok Ma, kenapa emangnya?" tanya Ervan


"Gapapa, Mama sama Papa kangen aja sama kalian, sejak kalian nikah kan kita belum ketemu lagi" ucap Mama Ervan
"Oooh gitu Ma, yaudah besok kapan-kapan aku sama Cindy main deh ke rumah Mama sama Papa ya?" ucap Ervan


"Gausah nak, kita aja yang ke rumah kalian, hari ini ya kita ke sana, sekalian nginep 3 hari" ucap Mama Ervan
"Haahhh??? Hari ini Ma???" ucap Ervan terkejut


"Iyaa nak, kok kamu kaya kaget gitu sih, kalian senggang kan hari ini?" ucap Mama Ervan
"Aaahh, engga kok Ma aku biasa aja, Mama salah dengar kali hehe..., Tapi ehhmm bisa gak kalu Mama sama Papa lain kali aja ke rumahnya?" ucap Ervan


"Lohh emangnya kenapa nak?" ucap Mama Ervan sedikit curiga
"Anu...Ma ehmm...aku sama Cindy rencananya mau honeymoon 1 minggu ke London, soalnya kan Cindy libur semester aku juga hehe" ucap Ervan berusaha menutupi apa yang sebenarnya terjadi


"Beneran kalian mau honeymoon?? Kalian gak lagi berantem kan?" tanya Mama Ervan
"Berantem?? Ya engga lah Ma, kita harmonis banget malah" uacap Ervan


"Awas ya kalau sampai kamu nyakitin Cindy, kamu mesti jagain dia, itu amanah dari orang tua Cindy dan kesepakatan antara Mama Papa sama orang tua Cindy!" ucap Mama
"Iya iya Mama tenang aja aku jagain Cindy dengan baik kok" ucap Ervan


"Yaudah kalau gitu, besok kirim foto ke Mama buat bukti kalau kalian beneran lagi liburan!" ucap Mama tegas
"Iya Mama ku yang cantik" ucap Ervan
"Yaudah kalau gitu, udah dulu ya nak byebye" ucap Mama
"Iya Ma, bye" ucap Ervan


Setelah menerima telvon dari Mamanya, kini Ervan bingung harus gimana soal foto liburan dia sama Cindy. Sebab, ia tidak mungkin mengatakan apa yang menimpa Cindy saat ini pada Mamanya, Ervan tahu betul kalau Mamanya amat menyayangi Cindy


"Hassshhhh.....pusing gua, gimana coba caranya gua punya foto sama Cindy di London, kan gak mungkin banget gitu di kondisi yang kaya gini" ucapnya sembari mengacak-acak rambutnya
"Gua keluar bentar aja deh cari udara segar, siapa tau kan nyantol ide buat masalah ini" gumam Ervan sembari keluar meninggalkan ruangan Cindy


Ervan pun memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar rumah sakit untuk menghirup udara segar. Saat ia berjalan ia seperti melihat Vina pacarnya itu di lobi rumah sakit. Ervan melihat Vina berjalan dengan sangat tergesa-gesa, namun ia enggan menghampirinya, karena ia takut Vina akan kembali bertanya alasannya disini


"Loohhh...itu bukannya Vina yah, dia ngapain di sini, kaya buru-buru gitu si dia?" gumam Ervan
"Gua samperin apa ya?,,Eeehh...jangan deh nanti dia balik nanya gua lagi, bisa repot kalau dia sampai tau gua jagain tu bocil!.., Aishh...dah lah biarin aja, besok juga paling cerita dia" gumamnya lagi sembari melanjutkan langkahnya

Sementara itu, di sisi lain......


"Sus, kamar kenanga no 5 dimana ya?" ucap Vina sambil berjalan kebingungan
"Mb lurus aja nanti mentok, terus belok kiri ya mb" ucap Suster itu


"Oke, makasih ya sus" ucap Vina
"Iya mb sama-sama" ucap Suster itu
"Nah, ini dia kamarnya" ucap Vina


Vina langsung membuka pintu kamar rawat itu dengan tergesa


"Baby....kamu kenapa?? Hiks...hiks...hikss..." ucap Vina berjalan mendekati orang yang terbaring di kamar itu, sembari menangis
"Aaah Baby sayang, jangan nangis dong aku biasa lah kecelakaan kecil" ucap Lelaki itu


"Kecelakaan kecil gimana sih, kamu aja sampai banyak luka gini, hiks..hiks.." ucap Vina yang memegang tangan lelaki itu, dengan keadaan dirinya yang masih menangis
"Iya sih tapi aku gapapa kok, apalagi pas kamu datang By, aku ngerasa udah langsung sembuh Baby hehe" ucap Lelaki itu


"iih udah sakit masih aja gombalin aku ya kamu tu, nakal Baby iih" ucap Vina dengan sedikit mencubit lengan lelaki di depannya itu
"Aduh Baby sakit tau, kamu nakal, sini kiss dulu aku kan lagi sakit" ucap Lelaki itu dengan nada sedikit menggoda


"Dasar banyak mau kamu Baby, nih muach.." ucap Vina sembari melayangkan satu kecupan ke pipi lelaki itu
"Hehe..makasih Baby, ooh iya gimana tuh si Ervan, dia gak nanyain kamu apa atau ngajakin kamu pergi?" tanya nya


"Aduh Baby ya enggalah, lagian kalau dia ngajakin aku pergi, aku pasti gamau, aku kan mau nemenin kamu Baby" ucap Vina
"Bener ya Baby, awas aja kalau kamu lebih milih dia daripada aku" ucap Lelaki itu


"Iya Baby, kamu tenang aja deh aku bakal nemenin kamu terus tiap hari sampai kamu dibolehin pulang ya" ucap Vina meyakinkan
"Okedeh Baby muach" ucap Lelaki itu sembari mencium tangan Vina yang dipegangnya

******************
Ervan duduk diam di bangku samping tempat tidur Cindy, sepertinya ia masih memikirkan cara mengenai foto liburannya dan Cindy yang harus ia kirimkan pada Mama nya


"Aisshhh...gua belum kepikiran lagi caranya, gimana ya hmmmm pusing gua, dah lah tidur aja Bocil juga gak sadar-sadar lagi capek gua" gumam Ervan


Karena, tak kunjung memperoleh ide, Ervan memutuskan untuk beristirahat dengan tidur di sofa yang tersedia di ruang rawat Cindy. Sekitar 3 jam ia tertidur, dan akhirnya terbangun setelah beberapa saat sepertinya ia memperoleh pencerahan atas masalah yang sedari tadi ia pikirkan


"Ahaa! Kepikiran juga kan idenya, yaudah deh kaya gitu aja mending nanti tinggal edit deh" gumam Ervan


Ervan kemudian, bergegas pulang untuk mengambil beberapa barang yang akan ia gunakan untuk melancarkan rencananya membohongi Mamanya tentang liburan dirinya dan Cindy


*******
Ervan sudah tiba lagi di rumah sakit, ia memakaikan pakaian yang ia bawa ke Cindy. Namun, ia tidak melepas pakaian rumah sakit yang melekat di tubuh Cindy, ia merasa aneh saja melakukan itu, meskipun mereka sudah sah. Alhasil dia merangkapkan pakaian pada tubuh Cindy


"Duh..ga mungkin kan gua lepas baju Cindy, rasanya aneh kalau gua ngelakuin itu,,bodo aah gua rangkapin aja bajunya daripada pusing kan" ucap Ervan sembari mengenakan pakaian pada Cindy
"Cantik juga si Bocil ya" gumamnya saat melihat wajah Cindy dari dekat


"Haisshh...apaan sih gua sadar napa!,,cantikan juga Vina" gumamnya lagi

Ervan pun selesai memakaikan pakaian pada Cindy
"Nah udah selesai sekarang tinggal ambil foto aja terus di edit deh" ucap Ervan


Cekrekk...cekrekk....cekrekk...
"Udah kali ya 3 foto dah cukup kali," gumam Ervan sembari melihat hasil foto yang ia ambil
Ervan kemudian melepas pakaian rangkap Cindy yang digunakan untuk berfoto agar Cindy tidak kegerahan.


Enam hari sudah Cindy berada di rumah sakit, ia belum juga sadar. Ervan mulai lelah menjaga Cindy yang tak kunjung sadar.


"Bocil lu kapan sadar sih lama banget, capek tau gak gua jagain lu mulu bosen gua di sini!" ucap Ervan yang duduk di samping Cindy
"Ini udah hari ke 7 ya lu di sini, lama banget kan lu tidur di sini, karena lu ga sadar-sadar gua ijin ya hari ini gak jagain lu, gua mau main sama Vina, mau refreshing gua, oke!!" gumam Ervan pada Cindy, kemudian ia berlalu pergi

Ervan pun pergi meninggalkan Cindy dan menemui Vina pacarnya untuk berkencan. Ia berkencan semalaman dengan Vina dan pulang ke rumah untuk tidur. 

Pagi harinya, ia bangun dan mengecek ada sekitar 30 panggilan tak terjawab di handphonenya, yang mana panggilan itu dari pihak rumah sakit tempat Cindy di rawat. Ervan pun langsung bersiap-siap dan bergegas ke rumah sakit dengan tergesa-gesa...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun