Mohon tunggu...
Bahsuan_Anin
Bahsuan_Anin Mohon Tunggu... Guru - Anin Lihi

Anin Lihi lahir di Amaholu Seram Bagian Barat. Adalah anak ke 7 dari 9 bersaudara. Hidup sederhana dan berusaha menyebar manfaat.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta, Engkau Menjauh

27 Oktober 2018   17:08 Diperbarui: 27 Oktober 2018   17:30 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada awalnya nampak semangat di wajahmu jika bertemu denganku, bahkan engkau rela meninggalkan segala aktivitas pentingmu demi bisa bersamaku.

Engkau oleskan tinta cinta pada hatiku, hingga tak ada lagi ruang kosong selain dipenuhi tinta cintamu.

 Saat itu namamulah yang selalu terngiang, bahkan tidak ada lagi bayang-bayang cinta selain cinta yang telah engkau pancarkan. Duhai, sungguh berbunga-bunga hatiku sejak mengenalmu. Sehingga tak ada yang bisa menggantikan posisi cintamu dalam hatiku.

Kau begitu tulus, ketulusanmu membuat keraguan tak sedikitpun terbisik dalam anganku. kabarmu selalu ada, tidak pernah kosong.

Ketulusan itu, kemudian membuahkan hasil ucapan bahwa apapun konsekuensi dari hubungan kita, kita akan selalu berusaha untuk menyelesaikannya bersama, termasuk cinta yang akan kita bawa pada jalinan bahtera rumah tangga. Begitulah ucapan kita dulu.

Seiring berputarnya waktu, setelah kau meninggalkan kota itu, tingkahmu mulai berubah, kabarmu lambat laun mulai hilang. Padahal media selalu engkau gunakan dan aku berteman di media denganmu. Mulai dari WA, Instagram, Facebook dan beberapa media lainnya. Sikapmu berubah drastis, saat aku mengirimkan pesan untukmu. Jawaban pesan yang kau  kirimkan padaku tidak lagi seperti dulu.

Adapun jika aku mengirimkan pesan untukmu, lama sekali engkau membalasnya. Seakan engkau sudah mulai menjauh dariku dan menganggap pesanku tak lagi penting untukmu.

 Bertanya-tanya hatiku, "ada apa denganmu?" "apa yang membuatmu seperti itu?" "sudahkah engkau lupa ketulusanmu?. Padahal yang kutau dari dirimu selama ini, kau adalah orang yang sangat tulus dan tak punya ciri untuk berpaling kelain cinta.

Tapi, semoga ini hanyalah bayangan pikiranku, meskipun kabarmu memang telah hilang dari jalinan hubungan kita.

Aku mencoba untuk berpikir positif. Mungkinkah sekarang engkau sudah mulai belajar untuk merubah dirimu menjadi yang lebih baik sehingga telah menganggap haram jalinan cinta yang berlarut yang belum juga ada ujungnya. Ataukah engkau telah terpengaruh dengan ajaran agama yang tersebar di youtobe, bahwa pacaran itu haram. Sehingga engkau mencoba menjauhiku tanpa memberi kabar.

 Jika demikian maksudnya, mungkin aku bisa berkata syukur, karena tingka laku positif yang telah engkau pelajari. Tapi, mengapa engkau tidak memberi tahuku jika engkau mulai menghilang karena ingin belajar agama dan ingin merubah dirimu menjadi manusia baik.

Aku selalu menghubungimu, tapi sepatah katapun, engkau tidak membalas pesan yang kukirimkan padamu.

Ada apa gerangan?.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun