Mohon tunggu...
Lidya Qori Nurfadlilah
Lidya Qori Nurfadlilah Mohon Tunggu... Saat ini masih melaksanakan pendidikan Program S1 di Universitas Islam Negeri Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Tetaplah melihat masa depan, karena suksesnya kita ada di depan. Tapi, jangan lupakan masa lalu sebagai pembelajaran!!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sudut Sejarah Purbalingga, Masjid Raden Sayyid Kuning Desa Onje

11 Desember 2022   23:32 Diperbarui: 12 Desember 2022   16:56 5293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto Masjid R. Sayyid Kuning Onje

Ketika banyak peziarah yang mengunjungi makam Raden Sayyid Kuning dan makam Adipati Onje, mereka tidak melewatkan kesempatan untuk melihat tongkat dan mimbar peninggalan Raden Sayyid Kuning, bahkan banyak dari mereka yang ketika memegang tongkat tersebut menangis karena trenyuh dan terharu akan sejarah yang ada. Dimana dahulu syi'ar pertama kali di  Kabupaten Purbalingga dalam penyebaran Islam berasal dari Masjid Raden Sayyid Kuning, sehingga masyarakat Desa Onje dapat mengaji dan sholat karena adanya syiar tersebut. Bahkan menurut Habib Luthfi Bin Yahya, paku atau titik dari Kabupaten Purbalingga adalah Raden Sayyid Kuning.

3. Empat Saka/Tiang Penyangga

foto tiang penyangga Masjid R. Sayyid Kuning
foto tiang penyangga Masjid R. Sayyid Kuning
Empat saka atau tiang yang berada dalam masjid merupakan peninggalan dari Walisongo. Empat walisongo yang datang ke desa Onje diantaranya adalah Sunan Bonang, Sunan Gunung Jati, Sunan Kudus, dan Sunan Kalijaga. Bagian  tiang Timur-Utara oleh Sunan Bonang, bagian Barat-Utara oleh Sunan Gunung Jati, bagian Barat-Selatan oleh Sunan Kudus, dan bagian Timur-Selatan oleh Sunan Kalijaga. Pada abad ke 14 ke empat Walisongo tersebut kemudian merenovasi masjid. Meski belum ada penelitian arkeologi, namun Masjid Raden Sayyid Kuning diyakini sebagai masjid tertua di Purbalingga.

Menurut cerita, masjid ini direnovasi sebelum keempat wali berangkat ke Demak untuk membangun Masjid Agung Demak. Empat wali tersebut, merombak bangunan secara total. Tiang penyangga atau saka yang semula dibuat dari pohon pakis diganti menjadi kayu jati yang hingga sekarang masih asli. Uniknya, empat tiang yang berada di Masjid Raden Sayyid Kuning ini mirip dengan tiang yang berada di Masjid Agung Demak, hanya ukurannya lebih kecil.

4. Dinding dan Atap Duk

foto Masjid R. Sayyid Kuning Onje
foto Masjid R. Sayyid Kuning Onje
Pendiri pertama Masjid Raden Sayyid Kuning yaitu Syekh Syamsudin, yang kemudian membuat dinding menggunakan daun pakis dan atap menggunakan duk atau tepes kelapa. Namun kemudian datanglah Adipati Onje yang kemudian menambahkan dinding yang terbuat dari batu kali/sungai bukan dari batu bata merah. Dan pada tahun 1600 Masehi dinding tersebut menjadi peninggalan dari Adipati Onje.

D. Kegiatan di Masjid Raden Sayyid Kuning

Berikut jenis kegiatan -- kegiatan yang dilakukan di Masjid Raden Sayyid Kuning :

1. Mengaji 

Selain digunakan untuk sholat saja, masjid Raden Sayyid Kuning juga sering digunakan untuk mengaji. Mengaji dalam agama Islam merupakan aktivitas yang termasuk ibadah dan orang melakukannya akan mendapat ganjaran dari Allah Swt. 

Dalam sehari -- hari masjid Raden Sayyid Kuning ini digunakan untuk mengaji oleh anak -- anak sekitar masjid tersebut. Ngajinya tidak hanya Al-qur'an saja tetapi untuk anak -- anak yang belum lancar membaca Al-qur'an di rekomendasikan untuk mengaji Iqro' atau Juz Amma terlebih dahulu. Pelaksanaannya setelah Sholat Ashar mulai pukul 15.00 sampai dengan menjelang maghrib.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun