Saya baru sadar, semua keputusan kecil soal uang di masa muda diam-diam membentuk masa depan. Sayangnya, dulu saya lebih sering pilih jajan daripada investasi.
Saat SMA, uang jajan habis untuk hal-hal remeh: nongkrong di kantin, beli pulsa, atau jajan bakso sepulang sekolah. Nabung sih nabung, tapi cuma di celengan atau tabungan bank yang nilainya pelan-pelan tergerus inflasi. Orang tua memang sudah mengajarkan disiplin menabung, dan saya bersyukur untuk itu, tapi dulu investasi belum jadi pembicaraan di rumah.
Baru saat dewasa saya benar-benar paham, menabung saja tidak cukup. Ada inflasi yang menggerogoti nilai uang, dan di situlah investasi terutama emas punya peran penting. Emas yang selama ini sering saya dengar "klasik" itu ternyata justru sangat relevan untuk menjaga nilai uang dalam jangka panjang.
Titik Balik: Dari Malu ke Semangat
Awal saya mengenal Pegadaian bukan dari iklan atau saran teman. Saya kenal justru karena pernah menggadaikan emas di sana. Waktu itu, saya butuh dana mendesak untuk keperluan rumah. Jujur saja, sempat ada rasa malu. Tapi lama-lama saya berpikir: untuk apa malu, kalau memang tidak berbuat salah?
Pengalaman itu jadi pembuka mata. Saya sadar bahwa emas bukan cuma barang mewah, tapi juga aset yang sangat membantu di masa sulit. Sejak itu, saya malah makin yakin bahwa emas adalah "penyelamat" yang diam-diam bekerja untuk kita. Sejak itu, bukannya kapok, saya justru semakin semangat untuk menabung emas lagi kali ini lebih terencana.
Dari Perhiasan ke Tabungan Emas Pegadaian
Dulu, emas identik dengan perhiasan. Cantik memang, tapi bagi saya kurang praktis. Saya jarang pakai, paling hanya cincin kecil. Saya lebih nyaman menyimpan logam mulia (LM) yang nilainya jelas dan mudah dijual.
Dulu saya sudah bisa beli LM tanpa repot berarti. Tapi yang membuat saya kadang ragu mulai investasi adalah karena belum begitu paham dan aksesnya belum semudah sekarang. Sekarang, lewat aplikasi Pegadaian Digital, semua jadi jauh lebih praktis dan cepat. Cukup dengan ponsel di tangan, saya bisa beli emas mulai dari Rp10.000 tanpa harus ke mana-mana.
Cerita Pertama Kali Coba Pegadaian Digital
Karena sudah pernah berurusan langsung di cabangnya, saya penasaran mencoba aplikasinya. Prosesnya ternyata mudah dan cepat: