Mohon tunggu...
Lidiya Margareta
Lidiya Margareta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi PPKn

👋

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Demokrasi di Era Pendemi Covid-19

7 Juli 2022   23:00 Diperbarui: 7 Juli 2022   23:02 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada titik ini, ada dilema demokrasi yang dialami pemerintah. Hal ini terlihat dari kritik terhadap kebijakan pemerintah. Salah satunya menggunakan mural sebagai media untuk menyampaikan keinginan, karena ketentuan formal keinginan tidak valid. Sistem pemerintahan. 

Salah satu politisi, Ketua PAN Zulkifuri Hasan, mengatakan bahwa demokrasi telah menyebabkan ketimpangan, ketidakpercayaan dan perpecahan dalam masyarakat yang menciptakan kesetaraan, keadilan dan harmoni, dan masalah ini perlu dibahas kembali.

Lalu apa yang dimaksud dengan demokrasi?

Indonesia adalah negara demokrasi. Demokrasi yang dipahami di Indonesia saat ini merupakan bagian dari pengaruh konsep demokrasi modern. Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan di suatu negara dimana warga negaranya mempunyai hak, kewajiban, status dan kekuasaan untuk menjalankan kehidupannya dan ikut serta dalam kekuasaan nasional. 

Oleh karena itu, rakyat berhak ikut serta secara langsung dalam penyelenggaraan negara atau pengawasan proses kekuasaan. Misalnya melalui ruang publik atau masyarakat. 

Dijalankan oleh rakyat, untuk kepentingan rakyat (dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat), untuk menciptakan sistem pemerintahan negara yang berasal dari rakyat. Hakikat demokrasi sebagai suatu sistem bermasyarakat, bernegara dan pemerintahan menekankan adanya kekuasaan di tangan rakyat, baik dalam pelaksanaan apa yang ada di tangan rakyat.

Indonesia adalah negara demokrasi. Demokrasi yang dipahami di Indonesia saat ini merupakan bagian dari pengaruh konsep demokrasi modern. 

Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan di suatu negara dimana warga negaranya mempunyai hak, kewajiban, status dan kekuasaan untuk menjalankan kehidupannya dan ikut serta dalam kekuasaan nasional. Oleh karena itu, rakyat berhak untuk berpartisipasi langsung dalam penyelenggaraan negara atau pengawasan proses kekuasaan. 

Misalnya melalui ruang publik atau masyarakat. Dijalankan oleh rakyat, untuk kepentingan rakyat (dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat), untuk menciptakan sistem pemerintahan negara yang berasal dari rakyat. 

Hakikat demokrasi sebagai suatu sistem bermasyarakat, bernegara dan pemerintahan menekankan adanya kekuasaan di tangan rakyat, baik dalam pelaksanaan apa yang ada di tangan rakyat.

Pemerintah nasional

Diakui oleh masyarakat, termasuk pemahaman terkait pemerintahan yang sah (legitimate government). Pemerintah resmi adalah pemerintahan yang memperoleh pengakuan dan dukungan publik. Pentingnya pemerintahan yang sah adalah dapat menggerakkan roda birokrasi dan program-programnya.

Pemerintah oleh rakyat

Pemerintah oleh rakyat berarti bahwa pemerintah menjalankan kekuasaan untuk rakyat, bukan untuk rakyat. Pengawasan rakyat (kontrol sosial) dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung (melalui DPR) oleh rakyat.

Pemerintah untuk rakyat

Artinya, kekuasaan yang diberikan kepada pemerintah oleh rakyat akan digunakan untuk kepentingan rakyat. Pemerintah perlu menjamin kebebasan sebanyak mungkin

Indonesia saat ini berada di tengah pandemi COVID-19, yang tidak hanya berdampak pada sektor sosial dan ekonomi, tetapi juga demokrasi.

Peneliti Pusat Kajian Politik LIPI Firman Noor menunjukkan data Unit Intelijen Ekonomi menunjukkan stagnasi kualitas demokrasi dari 5,55 pada 2018 menjadi 5,44 pada 2020. Nama keamanan adalah kekuasaan pemerintah, termasuk keputusan-keputusan yang dapat digunakan untuk kepentingan politik, sebagaimana faktor penyebab memburuknya demokrasi pada tahun 2021 dibuktikan dengan pembatasan pemerintah terhadap kelas atas. fokus. 

Selain itu, ternyata check and balance DPR lemah, dan lambatnya respon pemerintah pusat sejak virus mulai merebak sepertinya tidak terlalu mempedulikan sikap DPR tersebut. Begitu pula ketika ada beberapa kontradiksi kebijakan yang membingungkan publik. Meski penyaluran bansos tidak lancar dan ada gambaran penyaluran sembako, DPR tampaknya tak gentar.

Demokrasi pascapandemi tidak mungkin pulih dalam waktu dekat tanpa terobosan politik yang signifikan. Hal ini terlihat dari situasi politik yang sedang berlangsung selama pandemi yang menghasilkan berbagai regulasi bernuansa sentralisasi kekuasaan. Untuk membangun pemerintahan yang demokratis, sangat penting untuk memiliki jaminan akses yang memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi dan berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. 

Masyarakat sipil yang kuat merupakan prasyarat bagi demokrasi yang kuat. Oleh karena itu, sangat diperlukan peningkatan kapasitas masyarakat sipil dengan meningkatkan peran, fungsi dan status organisasi masyarakat sipil Indonesia. 

Selain itu, alat pengambilan keputusan yang ada dan tradisional perlu diperkuat dan struktur formal pengambilan keputusan perlu ditingkatkan, dengan mempertimbangkan aspirasi masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun