Rinai jatuh menderas
Menguras sampah-sampah
pada tubuh kota yang bau,
hingga menyumpal selokan rumahmu.
Itu salahmu!
karena kau tidak pandai
untuk tidak membuangnya sembarangan.
Langit tersengut-sengut tanpa henti
Meruah di mana-mana,
dan kau hanya tahu menyerukan serapah.
Lupa berdoa
Banjir!
Merenggut segala kesombonganmu.
Ke mana kau akan berlari
Rumah terendam, harta berenang.
Apakah masih bisa berbangga diri?
"Terisaklah, sampai air mata
menenggelamkan egoismu!"
Sarjo, 20 April 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!