Mohon tunggu...
Lia Wahab
Lia Wahab Mohon Tunggu... Jurnalis - Perempuan hobi menulis dan mengulik resep masakan

Ibu rumah tangga yang pernah berkecimpung di dunia media cetak dan penyiaran radio komunitas dan komunitas pelaku UMKM yang menyukai berbagai jenis kerja kreatif

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tur Virtual: Menapaki Pertemuan Sejarah Tiga Agama di Yerusalem bersama Jakarta Lions Club

4 November 2020   16:52 Diperbarui: 5 November 2020   15:27 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam rangka lanjutan misi amal "Relieving The Hunger" atau meringankan beban mereka yang lelaparan, klub Lions Jakarta Nusantara mengadakan lagi tur virtual untuk mengumpulkan donasi. Tur diselenggarakan klub ini atas kerjaasama klub dengan komunitas Wisata Kreatif Jakarta.

Beberapa bulan lalu, tur perdana dilakukan dengan tujuan kota suci Mekkah. Nah, tur amal kedua ini juga dilakukan dengan tujuan kota suci yaitu kota Yerusalem di Israel. 

Sabtu 31 Oktober 2010 lalu tur virtual  ke Yerusalem diadakan dengan empat puluhan peserta termasuk saya. Revalino Tobing bertindak sebagai pemandu tur dan dibantu asisten teknis yaitu Ira Lathief sang founder Wisata Kreatif Jakarta. Ini adalah tur virtual berdasarkan pengalaman Revalino yang pernah mengikuti tur religi ke Yerusalem.

dokpri
dokpri
Yerusalem adalah kota suci bagi tiga agama di dunia yaitu Yahudi, Islam dan Kristen. Tapi, tur ini lebih banyak menceritakan sejarah dari sisi umat Kristiani dan Yahudi.

Dalam simulasi virtual, pemandu mengajak peserta berangkat ke negara Israel dengan pesawat dari Turki karena tak semua negara diizinkan melakukan penerbangan langsung ke Israel atas alasan keamanan. Pesawat pun mendarat di bandara Tel Aviv.

Perjalanan virtual dilanjutkan dengan bus rombongan menuju bukit atau gunung Sion. Menurut Revalino, umumnya bus yang ada di sini disupiri langsung oleh si pemilik bus sendiri. Dan, bus di Israel rata-rata sudah canggih fasilitasnya dilengkapi dengan pintu hidrolik.

dokpri
dokpri
Sepanjang perjalanan menuju gunung Sion, terlihat pemandangan kota tua Yerusalem yang bangunannya cenderung berwarna monoton dengan dominasi warna abu-abu bebatuan. 

Dalam perjalanan terlihat juga hijau pepohonan yang tidak terlalu rimbun. Maklum saja, Israel adalah salah satu negara timur tengah yang didominasi gurun pasir dan beriklim kering. Walaupun kurang dipenuhi hijaunya pepohonan, Israel justru termasuk negara tersubur di antara negara-negara di Timur Tengah.

Bus pun tiba di Gunung Sion. Gunung Sion sebenarnya adalah sebuah bukit di luar tembok kota tua Yerusalem. Tapi, orang Israel terbiasa menyebut bukit dengan sebutan gunung. Pemandangan di sini juga seperti di tempat lainnya, didominasi tembok bebatuan meskipun terlihat hamparan yang lebih luas dan terbuka.

Menurut sejarah, bukit Sion atau Zion awalnya adalah sebuah benteng milik orang-orang Yebus yang akhirnya direbut oleh Raja Daud. Istilah Zion juga berlaku untuk seluruh wilayah di Israel. Dari sinilah muncul sebutan Zionis yang berarti penduduk atau pengikut Zion. 

Destinasi awal tur ini yaitu makam raja Daud yang berada di gunung Sion. Makam Raja Daud ini berusia ribuan tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun