Mohon tunggu...
Lia
Lia Mohon Tunggu... Lainnya - A Science and Pop Culture Enthusiast

Passionate on environment content, science, Korea and Japanese culture.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Jangan Salah Lagi! Ini 5 Kesalahan Budidaya Penyebab Udang Stres

14 Maret 2022   20:20 Diperbarui: 14 Maret 2022   20:37 3357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tambak yang terkena limpasan air hujan secara terus-menerus merupakan bencana bagi para petambak. Air hujan sifatnya asam dan tawar sehingga apabila masuk ke tambak dapat mempengaruhi standar kualitas air pada budidaya udang. Jika pH terlalu asam atau alkalinitas air turun, maka udang akan mudah stres dan mati.

Untuk itu, ketika terjadi hujan sebaiknya segera lakukan pengecekan segera. Berikutnya, berikan treatment seperti mengoperasikan semua aerator untuk menjaga kestabilan oksigen, mengeluarkan air hujan dari tambak/kolam melalui sistem pembuangan atas, dan menaburkan kapur untuk meningkatkan pH.

4 Ciri Udang Sedang Stres

Sebagai petambak udang, pastinya Anda ingin menghasilkan panen yang banyak. Untuk itu, mari cegah kematian udang dengan mengenali tanda udang sedang stres berikut ini.

1. Tingginya kadar glukosa darah

Tanda udang stres bisa dilihat dari kadar glukosanya. Menurut Lorenzon et al. (2000), udang yang sehat memiliki kadar glukosa darah sekitar 10-34 mg/dL. Sebuah riset juga membuktikan bahwa udang yang dipelihara dengan padat tebar tinggi, yakni 20 ekor/15 L mempunyai kadar glukosa darah tertinggi mencapai 63,83 mg/dL. Artinya, udang mengalami stres.

2. Udang tidak nafsu makan

Sama seperti makhluk hidup lainnya, udang yang stres akan mengganggu kinerja metabolisme dalam tubuhnya. Jika terjadi, maka proses kecernaan makanan pada udang akan menurun sehingga nutrisi yang tercerna sedikit. Hal ini dapat membuat sistem imun udang menurun pula sehingga menjadi celah bagi virus atau penyakit lainnya untuk masuk.

3. Rentan terkena penyakit

Akibat penurunan sistem imun, udang semakin rentan terjangkit penyakit. Penyakit bintik putih atau white spot yang disebabkan virus White Spot Syndrome Virus (WSSV) merupakan salah satu penyakit yang paling berdampak pada kematian udang. Virus tersebut mudah menular sejak dalam 3-10 hari setelah ada gejala. Seringkali, petambak mengalami kerugian besar akibat penyakit tersebut.

Selain penyakit tersebut, beberapa penyakit lainnya yang biasa menyerang udang di antaranya penyakit kotoran putih (White Feces Disease/WFD), penyakit myo, penyakit EMS, dan penyakit kepala kuning.

4. Terganggunya proses molting

Udang termasuk kelompok crustacea yang mengalami molting dalam masa pertumbuhannya. Apabila udang stres, maka nutrisi yang masuk tidak akan optimal diserap tubuhnya. Terganggunya proses penyerapan nutrisi penting seperti kalsium (Ca), protein, dan zat lainnya dapat menyebabkan proses molting udang terganggu. Kondisi ini berakibat pada pertumbuhan udang yang melambat sehingga menurunkan produktivitas budidaya udang.

Itulah sederet informasi mengenai kesalahan dalam budidaya yang dapat mengakibatkan udang mudah stres dan ciri-cirinya. Semoga informasi ini bermanfaat, khususnya bagi petambak udang. Budidaya udang tersebut memang memiliki tantangan tersendiri, tapi dengan keuletan dan kerja keras akan memberikan keuntungan besar.

Referensi:

Arsad S, Afandy A, Purwadhi AP, Maya B, Saputra DK, Buwono NR. 2017. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 9(1): 1-14.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun